Pengaruh Industri Terhadap Perekonomian Warga Desa Ngebrak Kabupaten Kediri

0

Istilah industri sering digunakan bagi suatu bagian produksi ekonomi yang berfokus pada proses manufakturisasi tertentu yang harus memiliki permodalan yang besar sebelum bisa meraih keuntungan. Industri sebagai tempat produksi yang mengolah bahan mentah menjadi bahan baku atau bahan siap pakai untuk memenuhi kebutuhan manusia, memang sangat dirasakan dampaknya. Keberadaannya sangat dibutuhkan sekali di zaman sekarang ini, tidak hanya untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pokok tetapi juga tuntutan yang beragam.

Salah satu penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia saat ini salah satunya adalah industrialisasi pabrik. Banyak pabrik-pabrik asing yang berdiri di Indonesia, alasan mereka mendirikan pabrik di Indonesia dengan berbagai macam hal mulai dari upah minim, pekerja yang cukup murah, dan lahan yang luas membuat para investor asing mendirikan pabrik di Indonesia. Industrialisasi bak dua sisi mata uang, di satu sisi menguntungkan dan di satu sisi merugikan.

Industrialisasi itu sendiri memiliki arti suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi.

Teknologi sudah mengalami peningkatan secara pesat. Banyak para ahli yang bersaing untuk menciptakan teknologinya masing-masing. Pabrik-pabrik banyak didirikan untuk memenuhi permintaan pasar yang terus mengalami peningkatan. Seiring pesatnya arus globalisasi, masyarakat tidak hanya berusaha memenuhi kebutuhan pokoknya saja, banyak barang yang tadinya tersier seolah menjadi primer karena perilaku konsumtif masyarakat. Mereka berlomba-lomba memenuhi keinginannya dan membeli barang yang sesungguhnya tidak dibutuhkan.

Istilah “perilaku” memiliki arti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan. Sedangkan “konsumtif” memiliki arti bersifat konsumsi (hanya memakai, tidak menghasilkan sendiri). Jadi, perilaku konsumtif adalah kegiatan individu untuk mengonsumsi suatu barang karena rangsangan. Sedangkan definisi “perilaku konsumtif” menurut para ahli adalah sebagai berikut, Dahlan (dalam Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang ditandai oleh adanya kehidupan mewah dan berlebihan, penggunaan segala hal yang paling mahal yang memberikan kepuasan dan kenyamanan fisik sebesar-besarnya, serta adanya pola hidup manusia yang dikendalikan dan didorong oleh suatu keinginan untuk memenuhi hasrat kesenangan semata. Sementara Lubis (dalam Sumartono, 2002) perilaku konsumtif adalah suatu perilaku yang tidak lagi didasarkan pada pertimbangan yang rasional, melainkan karena adanya keinginan yang sudah mencapai taraf tidak rasional lagi. Kesimpulan dari penjelasan diatas, perilaku konsumtif adalah suatu pola hidup seseorang atau masyarakat yang berlebihan identik dengan kemewahan. Sesuatu hal yang dirasa tidak pernah puas dan sifatnya bukan sebuah kebutuhan pokoknya.

Perilaku konsumtif masyarakat tersebut tentu dilihat produsen sebagai peluang usaha yang menguntungkan dan menjanjikan, sehingga banyak dari mereka bersaing mengeluarkan produknya sendiri dan mendirikan pabrik masing-masing. Banyak izin pendirian bangunan dikeluarkan seiring banyaknya lahan yang dipakai untuk industri pabrik, bahkan banyak pula kasus pendirian pabrik yang memakan lahan pertanian dan perkebunan milik warga.

Selain itu, berdirinya sebuah industri pabrik menjadikan terbukanya jalur komunikasi yang ditandai dengan pembuatan jalan umum dan hal ini mempermudah “orang luar“ memasuki daerah sekitar pabrik dan idealnya kehadiran sebuah pabrik ditujukan untuk menyerap banyak tenaga kerja, hal tersebut memberikan kesan bahwa daerah tersebut memiliki prospek ekonomi yang baik.

Sektor industri merupakan sektor utama dalam perekonomian Indonesia. Sektor ini sebagai penyumbang terbesar dalam pembentukan PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia selama sepuluh tahun terakhir. Sebagai gambaran pada tahun 2009 peran sektor industri pengolahan mencapai 26,4% komponen pembentukan PDB. Sedangkan peranan sektor pertanian terhadap PDB Indonesia tahun 2009 tumbuh dari 14,5% menjadi 15,3% sehingga sektor pertanian berada pada ranking kedua yang memiliki kontribusi terhadap PDB setelah sektor industri pengolahan.

Teknologi industri juga telah menaikkan standar hidup 15% dari masyarakat dunia. Pada umumnya orang-orang mengejar pendidikan agar mereka menjadi terdidik dan terampil sebagaimana yang diinginkan oleh industri. Demikianlah pada masyarakat industri orang bekerja sesuai latar pendidikannya. Dengan kata lain, pembagian kerja menjadi lebih spesifik. Semua itu dapat mencakup populasi yang amat besar tetapi juga menghadapi problem sosial yang sangat besar. Masyarakat industri menjadi masa peralihan antara tradisional dan modern.

Pembangunan industri merupakan salah satu upaya manusia dalam meningkatkan kualitas hidup, salah satu tujuan dari pembangunan industri diantaranya adalah untuk memperluas lapangan kerja, menunjang pemerataan pembangunan, meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan masyarakat. Alfian (1996) memberikan uraian mengenai berbagai dampak industrialisasi yang terjadi dalam masyarakat. Ditinjau dari sudut ekonomi, keberhasilan tentunya akan menyebabkan perubahan yang amat berarti dalam struktur perekonomian masyarakat. Dalam bidang sosial, diperkirakan industrialisasi akan menyebabkan terjadinya struktur sosial dimana sebagian besar dari anggota masyarakat akan menggantungkan mata pencahariannya pada sektor industri. Sedangkan dari segi budaya, industrialisasi diperkirakan akan menimbulkan perubahan nilai-nilai dan pola gaya hidup (life style pattern) masyarakat yang amat berarti pula.

Desa Ngebrak yang terletak di sebuah kecamatan yang terletak di Kabupaten Kediri adalah salah satu daerah yang dipenuhi pabrik industri diantaranya makanan, rokok, LPG, kertas, jamu, dan pabrik lainnya. Tentu saja di daerah ini banyak berdiri industri dengan skala kecil hingga menengah ke atas, dengan begitu tersedia lapangan pekerjaan yang bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar. Walaupun pendirian pabrik tersebut menghilangkan lahan pertanian dan ketenangan lingkungan mereka, banyak dari warga yang merespon cukup baik adanya pabrik-pabrik tersebut. Dengan adanya pembangunan industri pabrik di daerah ini, pembangunan tersebut juga diikuti oleh banyak perubahan di masyarakat diantaranya :

Mayoritas warga Desa Ngebrak dan sekitarnya bekerja di pabrik

Industri pabrik di sekitar pemukiman warga memberikan lapangan pekerjaan yang luas bagi warga Desa Ngebrak, ketika suatu industri didirikan tentu harus memperhatikan kesejahteraan alam, warga, dan karyawannya. Dan tujuan yang utama adalah menyediakan lapangan pekerjaan dan mengurangi tingginya angka pengangguran.

Banyak kos atau rumah yang disewakan

Warga yang tadinya tidak menyewakan bangunan rumahnya, kini banyak yang mulai menyewakannya untuk para pendatang yang ingin menetap ataupun para pekerja yang berasal dari luar daerah.

Lahan pertanian yang berubah menjadi bangunan pabrik

Daerah di bawah ini dahulunya adalah area persawahan milik warga. Namun, setelah dibeli oleh pemilik perusahaan area tersebut berubah menjadi industri pabrik, sampai sekarang area itu berbatasan langsung dengan sawah dan rumah warga.

Banyak warung atau rumah makan bermunculan

Pihak pabrik memberikan kesempatan kepada warga yang ingin mendirikan warung di sekitar pabrik untuk memenuhi kebutuhan karyawannya. Warung-warung di bawah ini memiliki bangunan yang menempel dengan tembok pabrik dan bahkan memiliki jendela yang berhadapan langsung dengan pabrik, jadi karyawan yang ingin membeli makanan bisa lewat jendela tersebut tanpa harus keluar dari lingkungan pabrik.

Banyak bangunan pertokoan atau RUKO (Rumah Toko) didirikan

Ketika industri pabrik didirikan di suatu daerah, hal itu tentu mendatangkan banyak orang yang ingin bekerja di industri tersebut, sehingga menjadikan daerah tersebut ramai dikunjungi orang. Hal tersebut menjadikan orang mendirikan pertokoan karena berpikir daerah tersebut akan memiliki prospek ekonomi yang baik.

Dilihat dari aspek ekonomi didirikannya pabrik-pabrik tersebut jelas menguntungkan dan menaikkan pendapatan desa dan warga. Warga melihat adanya peluang dari didirikannya pabrik ini, sebab ketika pabrik tersebut beroperasi tentu di dalamnya memiliki tenaga kerja yang banyak, bahkan bisa saja banyak pendatang dari luar daerah yang ingin bekerja di pabrik tersebut atau bahkan menetap di sekitar pabrik sehingga warga mencoba mencari peruntungan dengan membuka warung, mendirikan kos, mendirikan ruko, dan sebagainya.

Suatu peluang usaha akan menjadi sumber pendapatan yang memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat jika mampu menangkap peluang usaha yang potensial dikembangkan menjadi suatu kegiatan usaha yang nyata. Dengan demikian kemampuan masyarakat memanfaatkan peluang yang ada akan dipengaruhi oleh kemampuan masyarakat dalam menangkap peluang itu sendiri. Hal kedua adalah kemampuan mengorganisir sumber daya yang dimiliki sedemikian rupa sehingga peluang yang potensial menjadi usaha yang secara aktual dapat dioperasikan (Basri, 2003).

Dengan hasil pembangunan industri yang terus berkembang, hal ini telah mampu memberikan peluang kerja dan mata pencaharian ganda bagi masyarakat desa yang sebelumnya tidak mengetahui tentang dunia industri. Dengan kata lain, adanya pembangunan pabrik ini mampu memberikan pengetahuan baru tentang dunia kerja yang tidak hanya berfokus pada pertanian saja dan juga membantu masyarakat agar mencapai perekonomian lebih baik lagi, dan mampu menambah penghasilan untuk kebutuhan sehari hari.

Hal yang ingin penulis tonjolkan adalah bagaimana dampak atau pengaruh dari industri pabrik terhadap perekonomian warga. Setelah berbagai ulasan yang penulis sampaikan di atas, dapat diperoleh kesimpulan bahwa setelah adanya industri pabrik perekonomian warga mengalami peningkatan, hal ini dibuktikan dengan berkurangnya angka pengangguran di Desa Ngebrak, dan banyak kesempatan menambah penghasilan dengan mendirikan pertokoan warung dan menyewakan kos. Dengan didirikannya industri pabrik menjadikan daerah tersebut lebih unggul serta memiliki prospek ekonomi yang baik. (EN)

Biografi Penulis

*) Kharisma Hadlirotul Kumairo

Mahasiswi aktif program studi Psikologi Islam semester enam di IAIN Kediri. Selain sibuk di dunia perkuliahan. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis, dapat menghubungi e-mail pribadinya hadlirotulk@gmail.com

About author

No comments