STUDI KASUS PERENCANAAN PEMBANGUNAN LINGKUNGAN KLECO SEBAGAI DESA WISATA

0

Negara Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Kekayaan sumber daya alam yang tersebar dari Sabang hingga Merauke menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia. Selain memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah, Negara Indonesia juga memiliki berbagai macam ragam budaya yang unik. Memang, di sisi sistem birokrasi secara nyata Indonesia memasuki peringkat 85 dari 180 dalam nominasi negara yang melakukan praktek KKN(Korupsi, Kolusi, Nepotisme).(Source: www.kpk.go.id). Namun, dibalik praktek KKN(Korupsi, Kolusi, Nepotisme) yang termasuk tinggi, Indonesia memiliki sisi yang lebih banyak yang dapat ditonjolkan dibandingkan sisi negatifnya. Di daerah-daerah yang tersebar mulai dari Sabang hingga Merauke terdapat para kepala daerah yang memiliki program-program yang dapat mensejahterakan masyarakatnya.  Salah satu kepala daerah yang membuat program-program yang dapat mensejahterakan masyrakatnya adalah Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, beliau adalah gubernur Provinsi Jawa Timur dan wakilnya adalah Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. Program yang diluncurkan oleh gubernur Jawa Timur ini salah satunya adalah pemberdayaan UKM(Usaha Kecil Menengah). Pemberdayaan tersebut berupa pembinaan dan dukungan terhadap UKM-UKM yang ada di provinsi Jawa Timur.

Dalam pemberdayaan UKM, gubernur Jawa Timur dibantu oleh kepala-kepala daerah di tingkat kota/kabupaten. Salah satu kota di Jawa Timur yang terkenal akan UKM nya adalah Kota Kediri. Kota Kediri memiliki luas 63,40 km² terbelah oleh sungai Brantas yang membujur dari selatan ke utara sepanjang 7 kilometer.Secara administratif, Kota Kediri dibagi 3 kecamatan yaitu Kecamatan Mojoroto, Kecamatan Kota, Kecamatan Pesantren. Kota Kediri berada pada jalur transportasi regional yang menghubungkan Kota Surabaya dengan Tulungagung, Nganjuk dan Malang.

Kota Kediri dipimpin oleh walikota yang luar biasa dengan program unggulannya yang bernama PRODAMAS. PRODAMAS sendiri ialah singkatan dari Program Pemberdayaan Masyarakat (Prodamas) ataupun yang lebih diketahui dengan program Rp. 50 Juta per RT per Tahun. Program ini yang ialah janji Walikota Abdullah Abu Bakar serta Wakilnya Lilik Muhibbah (Mas Abu-Ning Lik) dikala masa kampanye pilkada. Prodamas diprogramkan buat memajukan Kota Kediri. Prodamas yang diprogramkan oleh Pemerintah Kota Kediri diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh warga. Sehingga, pembangunan betul-betul menyeluruh sampai tingkat terbawah. Prodamas dibesarkan serta dirancang bagaikan program unggulan Pemerintah Kota Kediri yang diperuntukan buat menumbuhkembangkan, menggerakan prakarsa serta mendesak partisipasi warga dalam pembangunan. Utamanya, ditingkat kelurahan dengan berbasiskan pada regional rukun tetangga(RT) sebagai upaya buat mewujudkan keahlian serta kemandirian warga dalam pembangunan. Prodamas pula dirancang sebagai upaya percepatan serta pemerataan pembangunan di segala daerah Kota Kediri. Penerapan Prodamas bersumber pada usulan masyarakat yang terkumpul lewat forum rembug masyarakat di tiap RT. Dana Rp. 50 Juta ini nantinya dikelola sendiri buat pembangunan Ekonomi, Sosial, dan Infrastruktur(sarana dan prasana di Kota Kediri).

Kota Kediri terkenal dengan sebutan Kota Kuliner dan Kota Tahu. Hal ini dikarenakan berbagai macam pojok kuliner yang terdapat di Kota Kediri dan terdapatnya sentra produksi tahu yang terkenal yang terletak di Kelurahan Tinalan, Kecamatan Pesantren. Selain terdapat kelurahan sebagai sentra produksi oleh-oleh khas Kediri,  di Kota Kediri juga terdapat kelurahan yang mendapatkan penghargaan langsung dari Presiden Indonesia dan Gubernur Jawa Timur dengan nominasi pelayanan administrasi terbaik. Selain prestasi tersebut ada banyak lagi penghargaan yang didapatkan oleh Kelurahan Jamsaren. Salah satu yang penghargaan yang didapatkan oleh Kelurahan Jamsaren adalah kelurahan dengan pengelolaan dana PRODAMAS terbaik. Hal ini tentunya juga tidak lepas dari peran masyarakat Kelurahan Jamsaren dapat memanfaatkan dana PRODAMAS dengan baik. Kelurahan Jamsaren sendiri merupakan Kelurahan yang unik karena memiliki 2 wilayah pemerintahan, yaitu Kelurahan Jamsaren yang terletak di sekitar kantor kelurahan itu sendiri kemudian wilayah pemerintahannya yang satunya ada di Lingkungan Kleco.

Lingkungan Kleco, sebagai wilayah yang dinaungi oleh Kelurahan Jamsaren pada tahun 2021 nanti akan dibangun sebagai desa wisata. Pembangunan Lingkungan Kelco sebagai desa wisata adalah bentuk perwujudan pemanfaatan program Pemerintah Kota Kediri selain PRODAMAS dan itu ditinjau dari ramainya sektor wisata yang bernuansa alam sekarang ini di berbagai wilayah. Program dari Pemerintah Kota Kediri dinamakan program Dana Kelurahan yang mana dana ini ditujukan untuk memajukan kelurahan-kelurahan yang ada di dalam wilayah pemerintahan Pemerintah Kota Kediri. Di dalam memanfaatkan dana kelurahan, Kelurahan Jamsaren mengadakan rencana pembangunan terhadap lahan kosong yang masih asri dan bernuansa alam, bantaran lahan yang ada di Lingkungan Kleco berbeda dengan wilayah Kleurahan Jamsaren yang nuansanya sudah bak wilayah metropolitan.

Lurah Jamsaren, Bapak Zaki Zamani merencanakan pembangunan tersebut guna mendongkrak ekonomi masyarakat Kleco. Renca pembangunan ini meliputi pemanfaatan tanah Lingkungan Kelco yang memiliki ketinggian lebih tinggi dibandingkan dengan lahan di wilayah lainnya. Rencananya, rumah rumah yang ada di Lingkungan Kleco akan dijadikan sebagai sentra buah dan sayur dengan memanfaatkan lahan kosong di setiap wilayah rumah warga Kleco. Kemudian, kontur tanah yang menanjak di samping lapangan Kleco akan dijadikan sebagai wahanan Flying Fox dan panjat tebing. Ada lagi bantaran alam selain lapangan dan konturnya yang mendukung, yakni aliran sungai yang mengalir membelah Kawasan Lingkungan Kleco dengan Kelurahan Pesantren akan dijadikan sebagi wahana arum jeram.

Sebelum perealisasian mengenai perencanaan pembangunan Lingkungan Kleco sebagai desa wisata, Kelurahan Jamsaren terlebih dahulu melakukan peninjauan berupa kunjungan wisata di Desa Wisata Magelang guna memperoleh pandangan, ancang-ancang, dan bayangan mengenai pembangunan desa wisata di Lingkungan Kleco. Peninjauan tersebut dialakukan sebelum dilakukannya kegiatan sosialisasi, kegiatan kunjungan wisata tersebut dilakukan oleh Kelurahan Jasmaren beserta para perangkat desa sekaligus pegawai Kelurahan Jamsaren mengadakan kunjungan sekaligus liburan di Desa Wisata Magelang. Posisi Kabupaten Magelang yang berada di pusat Pulau Jawa dan memiliki Candi Borobudur yang merupakan salah satu dari 7 (tujuh) keajaiban dunia, mendorong untuk selalu dapat mengembangkan kepariwisataan dari berbagai sektor dengan kesesuaian tema pembangunan. Sehingga kepariwisataan Kabupaten Magelang dapat selalu berkembang mengikuti arus perkembangan sesuai dengan visi dan misi pembangunan kepariwisataan yang telah ditetapkan.

Pembangunan desa wisata akan menambah  Daya Tarik Wisata (DTW), sekaligus sebagai wisata alternatif agar wisatawan lebih lama tinggal di Kab Magelang. Candi Borobudur yang merupakan DTW unggulan di Kabupaten Magelang, keberadaannya tidak memberikan kontribusi terhadap PAD, namun ada peluang untuk menarik pengunjungnya ke DTW lainnya. Pemantapan Daya Tarik Desa Wisata (DEWI), merupakan inovasi terobosan untuk meningkatakan jumlah kunjungan dan lama tinggal.Salah satu model pemberdayaan yang dilakukan adalah dengan penataan Home Stay dan penataan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di desa-desa yang sudah terpetakan di dalam Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Magelang Tahun 2014 – 2034, sejumlah 25 desa.(DEW)

Biografi Penulis

*) Fahmi Faruqi

Mahasiswa aktif program studi Psikologi Islam semester lima IAIN Kediri. Selain sibuk di perkuliahan, penulis juga aktif mengikuti organisasi yaitu menjabat sebagai ketua Forum Awardee My Schoolarship Cabang Kediri Periode 2020-2021(Program Beasiswa Yang Diadakan Oleh Yayasan Baitul Mal BRI).  Prestasi-prestasi yang pernah diraih antara lain:

  • Juara 2 Olimpiade Olahraga Siswa Nasional(O2SN) Kota Kediri cabang olahraga pencak silat tunggal putra(2015)
  • Juara 2 Desain Lampu Hias untuk taman tingkat provinsi jawa timur(2017)
  • Runner Up seleksi nasional E-Sport(olahraga elektronik atau yang biasa dikenal sebagai kompetisi game) untuk perwakilan Indonesia menuju SEA GAMES cabang E-Sport(2018)

Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat menghubungi fahmifaruqi61@gmail.com

About author

No comments