Studi Kasus: Pola Kebersihan di Desa Banaran Kecamatan Pesantren Kota Kediri

0

Pada dasarnya tiap orang menginginkan hidup di lingkungan yang bersih, asri, dan nyaman. Hal ini di karenakan komposisi lingkungan tersebut memberikan energi positif terhadap keberlangsungan kehidupansosial. Masyarakat pedesaan umumnya menjaga kebersihan dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, melakukan gerakan kebersihan, menanam tanaman.

Kebersihan desa merupakan salah satu kegiatan warga guna menjaga kerbersihan desanya sendiri yang biasanya dilakukan pada hari Minggu pagi sampai menjelang siang. Kebersihan memiliki arti yaitu suatu usaha yang dilakukan untuk menghilangkan kotoran pada tempat-tempat yang kotor. Kebersihanmerupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk menghilangkankotoran-kotoran yang ada di lingkungan sekitar. Kebersihanlingkungan sangat mudah dilakukan hanya dengan cara menyapu,mengepel lantai, menguras bak kamar mandi, mencuci peralatan masak,dan membuang sampah pada tempatnya.

Kebersihan pakaian dilakukan dengan cara mencuci, mengeringkan, menyetrika.Sedangkan, kebersihan badan dilakukan dengan cara mandi secarateratur.Kebersihan dalam Islam dapat disebut dengan “thaharah” yangberarti suci. Suci dari hadas kecil maupun hadas besar serta sucidari najis. Kebersihan dalam Islam sangat dianjurkan oleh RasulullahSaw karena dengan melakukan kebersihan akan terhindar daribeberapa penyakit yang menyebabkan aktivitas sehari-hari terganggukhususnya dalam melakukan Ibadah. Seperti halnya jika hendakmelaksanakan salat, maka pertama yang diperhatikan adalah bersuciterlebih dahulu baik dari badan, pakaian maupun tempat.

Tujuan dari kegiatan membersihkan desa ialah untuk menjaga desa tetap bersih dan mejalin silaturahim antar sesama warga desa sebab di sela-sela membersihkan desa pasti warga desa berbincang antarwarga sesama desa hal ini pun sangat wajar dilakukan setiap orang yang mempunyai keinginan untuk berkomuniskasi dengan setiap mahluk hidup guna menjalin silaturahim agar menjadi sebuah hubungan yang baik agar warga desa dan menciptakan suasana keharmonisan bagi setiap warga desa itu sendiri. Sejatinya kebersihan membuat kita merasa sejuk,aman, tentram dan nyaman. Hal ini di karenakan ketika melihat sesuatu yang rapi dan bersih, maka akan membuat kita merasakan suatu perasaan kenyamanan yang muncul dari dalam diri membuat kita merasa tenang dan damai.

Ketika seseorang selalu menjaga kebersihan, maka ia pun bisa terhindar dari berbagai macam-macam penyakit yang bisa ditimbulkan. Sebaliknya, ketika sesseorang tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Penyakit dan wabah merajalela.Kesehatan jadi sesuatu yang sangat mahal harganya.

Saat ini penyebaran penyakit dan virus merajalela. Hanya kita lah sebagai makhluk hidup dan manusia berakal yang dapat melakukan pencegahan dan perubahan ke arah yang lebih baik.Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Salah satunya adalah memastikan dan merawat rumah kita sendiri.Keimanan seseorang tercermin kalau dia dapat menjaga kebersihan. Dengan kata lain orang yang tidak menjaga kebersihan, berarti keimanannya belum sempurna.

Kebersihan dalam Islam dianggap sebagaisuatu hal yang pokok. Kebersihan, kesehatan, dan kesucian merupakan bagian dari kesempurnaan nikmat yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Hal ini dikarenakan sebab kebersihan merupakan modal awal dari hidup sehat. Allah berfirman dalam hal ini, “Allah tidak ingin menjadikan kamu susah, tetapi Dia ingin menyucikan kamu dan me­nyem­purnakan nikmatNya kepadamu semo­ga kamu bersyukur.” (QS. Al-Maidah: 6) Sangat jelas dikatakan bahwa kebersihan dan kesucian merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari keimanan. Oleh sebab itu, orang yang tidak menjaga kebersihan, kesehatan, dan kesucian, sama dengan telah mengabaikan sebagian dari nilai keimanan. Sehingga, dia belum termasuk orang yang betul-betul beriman secara keseluruhan.

Semua ini dalam rangka membentuk manusia yang sehat. Namun, kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan ketika seseorang peduli dan tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama keimanan dan dalam melaksanakan berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah Swt.

Kisah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang pentingnya hidup bersih terdapat dalam kisah. Suatu ketika, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melewati dua buah kuburan, lalu berkata: “Kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Mereka disiksa bukan karena dosa besar, melainkan karena dia tidak cebok dari kencingnya, sedangkan yang lain karena suka mengadu domba.” Lalu beliau mengambil pelepah kurma basah, dan membelahnya menjadi dua dan masing-masing ditancapkannya di dua kuburan tersebut. Para sahabat bertanya: “Ya Rasulullah, kenapa kau lakukan itu?”  Beliau bersabda: “Semoga diringankan siksa keduanya, selama kedua pelepah ini belum kering.” (HR. Hukhari, Kitab Al Wudhu Bab Maa Jaa fi Ghuslil Baul, Juz. 1, Hal. 365, no hadis. 211)

Dari kisah tersebut, sudah jelas bahwa persoalan keimanan seorang muslim sangat dipengaruhi bagaimana seseorang tersebut menjalankan kebersihan yang telah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Kebersihan merupakan salah satu cara untuk hidup sehat, dengan mengabaikan kebersihan diri dan lingkungan akan mengakibatkan terjangkitnya berbagai jenis penyakit. Di antara penyakit yang timbul karena tidak menjaga kebersihan adalah diare dan kecacingan.

Diare merupakan penyakit yang umum namun serius karena mudah menular. Biasanya diare menular melalui virus, bakteri dan parasit, melalui lima jalur yaitu air, tanah, lalat, jari-jemari, dan makanan. Selain virus, ada juga yang diare karena kebiasaan yang tidak sehat. Misalnya, minum langsung dari sumber air yang tercemar oleh kotoran manusia atau binatang, tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum menyiapkan makanan, sebelum dan sesudah makan, sesudah buang air besar atau kecil, serta sehabis membersihkan anak yang habis buang air besar dan kecil. Makanan atau minuman yang tidak ditutup dari hinggapan lalat juga bisa menyebabkan diare. Seseorang dikatakan diare bila tinja yang dikeluarkan saat buang air besar lembek/cair dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya, yakni lebih dari 3 kali sehari. Diare menyebabkan dehidrasi yakni kondisi tubuh kekurangan cairan. Dehidrasi menyebabkan tubuh menjadi lemas. Dehidrasi yang berat sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kematian, khususnya pada balita dan bayi. Orang yang mengalami dehidrasi harus diberikan perawatan khusus.

Kecacingan adalah penyakit yang diakibatkan oleh adanya cacing di dalam usus manusia. Cacing termasuk jenis parasit yakni binatang yang hidup di dalam tubuh dan merampas sari makanan. Kecacingan termasuk penyakit serius karena mudah menular dan menurunkan kualitas hidup. Semua orang berisiko terinfeksi cacing, namun yang paling berisiko adalah anak-anak usia sekolah. Anak kecacingan biasanya lesu, tidak bergairah, konsentrasi belajar berkurang, perut buncit, matanya pucat dan kotor seperti sakit mata, batuk, pilek, sering diare, nafsu makan berkurang, cepat letih dan kemampuan belajar berkurang. Anak-anak ini mengalami kekurangan gizi karena zat gizi yang seharusnya diserap oleh usus sudah terlebih dahulu diserap oleh cacing di usus. Gizi buruk selanjutnya akan berakibat pada buruknya tingkat kecerdasan yang secara langsung akan mempengaruhi kehidupan ekonomi anak tersebut dimasa depannya.(DEW)

Biografi Penulis

*) Muhammad Riza Aziz

Mahasiswa program studi Psikologi Islam semester enam di IAIN Kediri. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis, dapat follow akun Instagramnya @rralz atau menghubungi e-mail rizaaziz20@gmail.com

About author

No comments