KEKAL YANG FANA

0

Terima kasih teruntuk yang lewat tapi tak menetap

Sempat mampir tapi terburu berakhir

Sempat datang tapi merengek ingin pulang

Lainnya …

Bukan untukmu yang merasa saja

Tentu untuk mereka-mereka yang lain juga

Kini aku semakin yakin bahwa tidak ada yang kekal abadi selain

اللّٰهُ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۙ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ

Menangis …

Begitu fananya kehidupan ini

Aku mulai berpikir manis

Mengapa aku tidak memulai?

Untuk ikhlas di setiap pertemuan yang daku jalani

Kini, untukmu yang sedang lewat, mampir, dan datang

Hingga berusaha untuk menetap sampai nanti saatnya benar-benar pulang

Biarkan keikhlasan tetap mengalir pada diri kita

Sebab, tangis tak akan mengubah apa-apa selain dikehendaki-Nya (DEW)

Biografi Penulis

*) Nur Amalina

Nur Amalina, mahasiswi aktif program studi Pendidikan Agama Islam semester tiga IAIN Kediri. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat follow instagram  @nr_mlina atau mengirim pesan ke e-mail: nrmlina55@gmail.com

About author

No comments

Melihat Bumi Pertiwi Pada Masa Pandemi

Berbisik pada diri sendiri, apa sebenarnya yang sedang terjadi hari ini. Panik akan warta yang sudah tersebar luas ditambah rintihan ambulan dan kematian. Hingga linglung ...