Merefleksi KKN: Pengabdian di Era Perubahan

0

PENGABDIAN. Kuliah Kerja Nyata boleh saja selesai pada tanggal 18 Agustus yang memang sudah ditentukan oleh kampus. Bukan berarti hal itu usai sampai di situ saja, namun sekarang inilah waktu terbaik untuk berbagi cerita suka duka saat KKN berlangsung. Empat puluh lima hari tepatnya durasi KKN kami berlangsung di suatu desa seakan tak pernah habis untuk berbagi cerita. Sama halnya mahasiswa di sini membagikan sesuatu yang mungkin sudah atau belum mengalaminya.

Kita awali bahasan ini dengan definisi perihal KKN. KKN merupakam bentuk kegiatan pengabdian yang ditujukan kepada masyarakat oleh mahasiswa dengan pendekatan lintas keilmuan dan sektoral pada waktu dan daerah tertentu di Indonesia. Pelaksanaan dari Kuliah Kerja Nyata ini biasanya bertempat di daerah setingkat desa. Kegiatan ini bersifat wajib pada umumnya. Mahasiswa yang mengikuti KKN ini adalah semester 7. Adapun beberapa kebiasaan yang harus dipersiapkan ketika mahasiswa mengikuti KKN di antaranya berusaha mengubah kebiasaan buruk di rumah dan kampus, meningkatkan kemampuan bersosialisasi, belajar membuat surat, proposal kegiatan, dan laporan pertanggungjawaban, kemampuan berbicara di depan umum.

Kurun waktu yang ditentukan oleh kampus Institut Agama Islam Negeri Kediri adalah 45 hari. Waktu empat lima hari memang terkesan hanya angin lalu jika dilihat begitu saja. Namun, tidak bagi mereka yang mengalaminya langsung. Empat lima hari merupakan waktu yang sangat menyenangkan dan juga melelahkan untuk melebur bersama masyarakat dengan menyaksikan betapa indah dan harmoninya kehidupan mereka. Jika dirasakan kembali bukan hanya sekadar mengabdi. Ada begitu banyak nilai-nilai yang bisa dipetik dari kegiatan kuliah kerja nyata.

Kegiatan ini merupakan sebuah wadah nyata dimana gambaran kehidupan di sana terpampang jelas setelah menimba ilmu di bangku perkuliahan. Tiap tahap merupakan kewajiban yang mampu menyesuaikan. Di dalam beberapa hal terdapat kata “Maha” yang melekat menjadikan diri ini sangat diharapkan sebab spesial yang diutamakan. Tetapi, ada sesekali lupa bahwasannya ada harapan dan cita-cita yang sebisa mungkin harus diwujudkan.

Mencoba tanpa ada istilah pantang menyerah yakni berusaha mengakrabkan diri di tengah masyarakat bukan perkara mudah. Apalagi jika belum mengetahui seluk beluk kehidupan mereka. Tetapi, ini merupakan sebuah tantangan bagi mahasiswa ditambah masyarakat akan menerima dengan tangan terbuka melalui catatan taat protokol kesehatan. Karena bagi mereka, mahasiswalah pembuka pintu gerbang kemajuan di desa. Harapan ini lebih mengarah pada mahasiswa sebagai agen perubahan.

Mungkin benar tak semua beban kehidupan mereka harus kita tanggung dalam 45 hari tersebut. Tapi, kita belajar dalam 45 hari itu sejatinya hidup berdampingan dengan manusia lain bisa menjadikan pribadi kita lebih banyak bersabar dan tidak mudah mengeluh. Keterpurukan ataupun ketertinggalan ekonomi dari perkotaan seakan bukan penghalang bagi mereka untuk terus berinovasi dan tetap bersatu yaitu hal yang patut dicontoh dalam kehidupan bermasyarakat. Hidup berdampingan dengan penduduk lokal membuat diri ini belajar, bahwa semua hal tak tentu berjalan mulus sesuai apa yang diharapkan.

Sesungguhnya ada banyak hal yang dapat kita pelajari dalam 45 hari waktu kuliah kerja nyata. Pelajaran, pengalaman, bagaimana hidup di era pandemi, bahkan sekadar hal kecil yakni cara masyarakat berkomunikasi dan bersosialisasi. Hal tersebut dikarenakan masyarakat akan menyambut keberadaanmu dengan suka cita dengan kehadiran hangatnya cinta kasih masyarakat juga akan selalu menyapa dimanapun mahasiswa berada termasuk lokasi kuliah kerja nyata.

Peliharalah rasa tersebut agar tidak menodai kegiatan kuliah kerja nyata dan tidak menodai almamater sebagai mahasiswa yang menjadi tujuan datang ke tempat mengabdi. Kesimpulannya, jangan jadikan KKN itu kegiatan lelucon dan numpang foto sana-sini. KKN juga bukan hanya menuntaskan program kerja apalagi pengguru kewajiban SKS semasa perkuliahan. KKN bukan hanya ajang untuk menumbuhkan benih-benih cinta di benak mahasiswa. Sungguh pikiran itu sangat sempit. Perlu digaris bawahi yakni mengabdi. Agar tidak ada lagi berita bahwa KKN itu ternodai, agar tak ada lagi aib-aib yang tersingkap. Sudahi, niatkan dengan lurus hanya untuk mengabdi. (DEW)

PROFILE PENULIS

Muhammad Shofan Al Baihaqi

Penulis bernama Muhammad Shofan Al Baihaqi, mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam semester 7. Penulis bisa dihubungi melalui alamat email albaihaqishofan@gmail.com.

About author

No comments

SEJUKNYA ISLAM DI BOJONEGORO

Masih terngiang jelas di ingatan, pagi-pagi buta sekerumun orang beramai-ramai di seantero jalan sepetak pinggiran trotoar dan lapangan membawa aneka ragam makanan. Ada yang dipikul, ...