LEMBAYUNG

0

Lampuku meredup

Bulatan kaca masih tergenggam

Terjepit

Balutan irisan itu terus menyala.

Butiran aku masih melekat

Mengendap terlalu dalam

Masuk terlalu jauh

Hingga lampuku meredup

Jendelaku terketuk angin

Anganku terbentur mimpi

Tulangku tertusuk rindu

Lampuku masih meredup

Aku merasa seperti lilin

Kau nyalakan di tengah sunyi

Lalu, aku habis

Lampuku pun mati. (DEW)

BIOGRAFI

Dzulfi Lutsfiansyah Sandi

Dzulfi Lutsfiansyah Sandi, mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam IAIN Kediri semester lima. Meski tengah sibuk mengikuti kegiatan Magang 2 dan sedang menunggu nilai, penulis masih menyempatkan untuk menulis sebuah puisi dan ngopi bersama teman-temannya. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat menghubungi akun instagramnya @malessmandii

About author

No comments

MENGANAK-EMASKAN POHON: EMAS

EMAS (1) Dulu waktu senja, sedang tidak sehat Cincin emas bertelur manisnya kembang gula Dengan tak karuan menunggangi Semesta kata. Kata per kata Ialah selaka, ...