PERKEBUNAN SAWIT DAN KARET: SEKTOR KEMAJUAN EKONOMI PETANI DESA GADING RAJA

0

Desa Gading Raja adalah sebuah desa yang berada di Kecamatan Pedamaran Timur, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, Kota Palembang. Desa Gading Raja jauh dari perkotaan dan asri. Sumber utama penghasilan desa tersebut ialah perkebunan kelapa dan sawit. Adanya pohon sawit dan karet yang sudah ditanam dari puluhan tahun yang lalu, para petani pun bisa menghasilkan uang dari perkebunan sawit dan karet.

*) Desa gading Raja

Apalagi, di Desa Gading Raja mudah sekali mendapat pekerjaan dan jarang sekali orang mengalami pengangguran atau tidak punya pekerjaan. Terlepas dari itu semua, terdapat sebuah pengorbanan dan perjuangan para petani dalam menanam bibit sawit dan karet. Mulai dari awal mereka menanam, menunggu sampai pohon sawit berumur 3,5/4 tahun baru bisa dipanen buahnya dan menanam pohon karet yang ditunggu sampai berumur 5/6 tahun agar bisa diambil getahnya.

Berbicara tentang bagaimana penghasilan petani sawit dan karet bisa mencapai puluhan juta dalam kurun waktu satu bulan tentunya memiliki alasan tersendiri. Hal  itu dikarenakan buahnya 1 ton bisa menghasilan uang sebesar Rp1.500.000,00. Jika mencapai 10 ton sama dengan penghasilan mencapai Rp20.000.000,00. Sementara, untuk pohon karet jika rajin diambil getahnya selama 1 minggu dengan lahan mencapai 1 hektar, dan getahnya dikumpulkan di dalam sebuah kotak. Jika berat getahnya mencapai 1 kwintal, maka penghasilan rata-rata Rp750.000,00. Apabila dikalikan dalam 1 bulan, petani karet bisa mendapat penghasilannya sebesar Rp2.800.000,00.

*) Perkebunan Kelapa Sawit

Selain itu, warga Gading Raja yang menjadi petani sawit dan karet selama puluhan tahun telah membuktikan bahwa hanya mengandalkan perkebunan sawit atau karet mereka bisa mencapai kesuksesan. Akhirnya, jerih payah para petani sawit dan karet pun bisa terbayarkan, dengan hasil yang didapatkan. Memang untuk menjadi seorang petani sawit bukanlah hal yang mudah. Misalnya, ada beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan mulai dengan mengambil buah dari pohon yang saya rasa tidak mudah. Apabila pohonnya tinggi harus menggunakan egrek (alat panen kelapa sawit). Sebaliknya, harus mengunakan dodos (alat panen kelapa sawit), lalu buahnya diangkat menggunakan angkong dan dikumpulkan. Setelah dikumpulkan, maka akan diambil buahnya. Lalu, diangkut ke truk pengangkut buah sawit dan terakhir buah sawit dikirim ke pabrik atau lapak sawit untuk dijual.

Beberapa hal yang dilakukan petani karet di antaranya mereka harus menderes getah atau menyadap getah dari pohon karet setiap hari dalam kurang lebih 1 minggu dan getahnya harus ditampung menggunakan mangkok kecil atau batok kelapa. Ketika terlihat awan mendung atau akan hujan, maka karet harus segera diberi obati atau dicukai dengan pupuk karet. Fungsinya, agar ketika terkena air hujan getah karet bisa mengental. Setelah cukup waktu, maka getah bisa diambil dari mangkok kecil lalu ditampung ke dalam wadah kotak lalu dijual.

Kelebihan warga Desa Gading Raja dengan perjuangan para petani telah menjadikan perubahan perekonomian yang sangat maju, yang awalnya desa yang terpencil jauh dari perkotaan. Akan tetapi, sekarang sudah menjadi desa yang ramai dan banyak bangunan rumah yang makin bertambah setiap tahunnya. Contoh kemajuan yang bisa dirasakan warga Desa Gading Raja, seperti warga yang awalnya bangunan rumahnya beralaskan kayu sekarang sudah bisa membangun rumah yang nyaman dengan menggunakan batu bata.

Kesimpulanya, menjalani kehidupan sebagai seorang petani bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, seyogianya seseorang wajib memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat dalam daerah sendiri guna menjaga stabilnya perekonomian dalam daerah tersebut. (DEW)

 

Biografi Penulis

*) Isma Tuddiniyah

Mahasiswi aktif program studi Psikologi Islam semester enam di IAIN Kediri. Selain sibuk di dunia perkuliahan, penulis juga aktif mengikuti beberapa organisasi antara lain:

  1. Organisasi Dema Psikologi di bidang BPM ( Bidang Pengabdian Masyarakat)
  2. Organisasi PMII (Pergerakaan Mahasiswa Islam Indonesia)
  3. Organisasi Kupas (Kumpulan Pemuda Sumatera)
  4. Organisasi Kampus UKM LPM-Dedikasi (Lembaga Pers Mahasiswa)

Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat menghubungi e-mail: Ismaoki.1234@gmail.com

About author

No comments