MENGUPAS PERAN ORANG TUA DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH SELAMA PANDEMI COVID-19

0

Pandemi Corona Virus Disease (COVID-19) masih belum berakhir, begitu juga di Indonesia. Hampir seluruh sektor kehidupan masyarakat terkena dampak dari pandemi COVID-19 terlebih pada sektor pendidikan. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) kurang lebih 45 juta siswa di Indonesia dari jumlah populasi siswa terkena dampak secara global. Meluasnya penyebaran COVID-19 ini telah memaksa pemerintah untuk menutup sekolah-sekolah dan mendorong Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) di rumah atau biasa disebut dengan Study From Home (SFH).

Alpian, Y., dkk (2020) mengungkapkan bahwa ini sesuai dengan Surat Edaran yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Makarim, Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) dan diperkuat Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Pendidikan dalam Masa Darurat Corona Virus Disease (COVID-19) maka kegiatan belajar dilakukan secara daring dalam rangka pencegahan penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).

Berbagai inisiatif dilakukan untuk memastikan kegiatan belajar tetap berlangsung meskipun tidak ada sesi tatap muka secara langsung yaitu dengan memanfaatkan teknologi berupa media online. Sistem kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh menggunakan fasilitas internet, seperti WhatsApp, Google Meet, Google Form dan lainnya. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh menjadi pilihan bagi pemerintah Indonesia sebagai alternatif untuk menjaga agar proses belajar-mengajar tetap berlangsung di masa pandemi COVID-19. Dalam hal ini orang tua diharuskan memastikan anak dapat melaksanakan proses pembelajaran dengan baik dari rumah.

Kegiatan belajar dari rumah atau pembelajaran daring yang dilakukan anak-anak selama pandemi berlangsung memunculkan beragam kondisi, diantaranya adalah jenuh terhadap kondisi belajar, menurunnya semangat dalam belajar, kurangnya persiapan diri dan minimnya motivasi dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh. Oleh karena itu, pentingnya peran orang tua pada pembelajaran jarak jauh yang dilaksanakan oleh anak di rumah adalah membimbing dan memberikan motivasi agar anak tetap bersemangat dalam melakukan kegiatan belajar di rumah.

Akibat dari pandemi COVID-19 ini menuntut orang tua untuk berperan aktif secara maksimal dalam memonitoring dan mendampingi pembelajaran anak secara daring. Utami, Etika (2020) menyatakan bahwa keterlibatan orang tua sangat penting bagi anak untuk tetap menorehkan prestasi di sekolah meskipun pembelajaran dilakukan secara daring. Peran orang tua dalam mendampingi kesuksessan pada pendidikan selama belajar di rumah merupakan hal yang sangat penting karena pada masa pandemi COVID-19 ini anak cenderung memiliki banyak waktu belajar di rumah. Menurut Nurlaeni dan Juniarti (2017) dalam Alpian, Y., dkk (2020) mengatakan bahwa orang tua pada awalnya berperan dalam membimbing sikap serta keterampilan yang mendasar, seperti pendidikan agama untuk patuh terhadap aturan dan untuk pembiasaan yang baik. Namun, peran orang tua menjadi lebih meluas yaitu sebagai pendamping pendidikan akademik.

Selain itu, pentingnya peran orang tua dalam proses pendidikan selama pandemi COVID-19 ini adalah dimana pendidikan yang pertama dimulai dari lingkungan keluarga dan orang tua menjadi salah satu kunci utama terjadinya pendidikan di dalam keluarga itu sendiri. Dalam pendidikan di masa pandemi COVID-19 ini juga sangat diperlukan hubungan yang baik antara guru, orang tua maupun peserta didik agar timbul kesesuaian proses belajar di rumah secara daring. Dalam pendidikan di rumah dimana membantu anak dalam proses belajar banyak cara yang dapat dilakukan oleh orang tua seperti mendampingi, menjalin komunikasi, mengawasi, dan memberi motivasi (Ratiwi, R., & Sumarni, W., 2020).

Pertama, mendampingi. Setiap anak sangat membutuhkan perhatian dari orang tua. Pendampingan orang tua ke anak selama pembelajaran daring dapat dilakukan dengan memberikan fasilitas yang dibutuhkan seperti bersenda gurau untuk menghilangkan kejenuhan selama proses belajar, bermain untuk membangkitkan semangat anak dan berinteraksi adalah hal yang diperlukan. Pendampingan dapat menumbuhkan pengaruh positif anak ketika melaksanakan pembelajaran daring di rumah.

Kedua, menjalin komunikasi. Komunikasi menjadi hal penting dalam hubungan antara guru, orang tua, dan anak. Hal ini sebagai jembatan penghubung antara orang tua dan guru dalam memberikan masukan serta dukungan kepada anak. Komunikasi dengan diwarnai keterbukaan berdasarkan tujuan yang baik dapat menjadikan suasana yang nyaman serta meminimalisir missed communication antara guru, orangtua dan anak.

Ketiga, mengawasi. Peran orang tua dalam mengawasi anak bertujuan untuk mengontrol dan mengarahkan anak ketika melakukan kesalahan. Orang tua secara langsung maupun tidak langsung bisa mengamati apa yang sedang dilakukan oleh anaknya ketika pembelajaran daring berlangsung, hal tersebut dapat meminimalisir pengaruh negatif pada anak. Sehingga proses pembelajaran daring tetap berjalan lancar dan efektif.

Keempat, memberi motivasi. Motivasi adalah dimana keadaan dalam diri seorang individu mendorong perilaku ke arah tujuan yang positif. Motivasi bisa terjadi dari dalam diri individu maupun dari luar individu. Setiap individu merasakan senang jika diberikan penghargaan berupa dukungan atau motivasi. Motivasi tersebut menjadikan individu semangat dalam mencapai tujuannya. Motivasi diberikan dengan tujuan agar anak tersebut selalu berusaha mempertahankan dan meningkatkan apapun yang sudah dicapainya. Apabila anak belum berhasil maka motivasi dari orang tua dapat membuat anak pantang menyerah dan mau mencoba lagi.

Adanya kebijakan pemerintah untuk Study From Home (SFH), maka peran orang tua sebagai guru di rumah sangat penting karena dapat mempererat hubungan antar keduanya. Anak cenderung memiliki banyak waktu belajar di rumah dan merasa nyaman karena dibimbing langsung oleh orang tua sendiri. Dengan pembelajaran yang dilakukan secara daring, orang tua dapat melihat perkembangan anaknya selama proses belajar dan anak dapat menyelesaikan kegiatan-kegiatan pembelajaran dari guru dengan baik. Selain itu, komunikasi yang terjalin antara orang tua dan guru juga sangat penting pada masa pandemi seperti ini karena guru dan orang tua merupakan kunci dari kesuksesan pembelajaran jarak jauh. Guru dan orang tua merupakan pendidik yang diharapkan mampu bekerjasama dalam kesuksesan belajar jarak jauh di tengah pandemi COVID-19. Tanpa adanya komunikasi yang dilakukan oleh orang tua dan guru, tentu proses pembelajaran yang diharapkan tidak akan terwujud. (EN)

Biografi Penulis

*) Diawati Sri Nur Indah

Diawati Sri Nur Indah adalah salah satu mahasiswi aktif dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris semester 7 IAIN Kediri. mahasiswi kelahiran Kediri ini aktif dalam organisasi eksternal sebagai pengurus PMII Rayon Al-Kindy dan organisasi internal sebagai pengurus DEMA Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri. Mempunyai hobi membaca dan bermain bola voli untuk mengisi waktu luangnya. Penulis dapat dihubungi melalui email dia234wati@gmail.com dan Instagram @srinurrr___.

REFERENSI

Alpian, Y., dkk. (2020). Sosialosasi Peran Orangtua di Masa Pandemik COVID-19 dalam Pembelajaran Daring Bagi Anak Usia Sekolah Dasar Desa Cikalongsari Karawang. Jurnal Buana Pengabdian, 2(2), 31-38.

Ratiwi, R., & Sumarni, W. (2020). Peran Orang Tua dalam Pendampingan Pembelajaran Daring Terhadap Perkembangan Kognitif. 305-309.

Utami, E. (2020). Kendala dan Peran Orangtua dalam Pembelajaran Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. 472-479.

About author

No comments

PEREMPUAN DI ZAMAN PRA-ISLAM

Islam datang menjadi sebuah penerang bagi seluruh umat manusia. Islam menjadi pondasi dari bangunan yang terkikis dan hampir hancur karena akhlak yang sangat rusak. Sebelum ...