MEMANFAATKAN KEKAYAAN ALAM SEBAGAI WUJUD RASA SYUKUR

0

Kebesaran Allah SWT sangatlah menakjubkan, terkadang jika dipikir menggunakan penalaran manusia terasa mustahil. Terlebih dengan segala bentuk ciptaan-Nya di alam semesta ini yang tak terhingga jumlah dan jenisnya. Allah telah menciptakan langit, bumi, beserta isinya yang meliputi manusia, tumbuhan, hewan, dan masih banyak lagi yang tidak dapat ditandingi keindahannya oleh siapapun, manusia secerdas apapun bahkan. Wujud dari kebesaran Allah SWT tersebar di dunia ini, salah satunya adalah berbagai keindahan alam yang tersebar luas di belahan bumi. Dimana hal tersebut dapat kita nikmati dengan netra ini kapanpun kita mau.

Penciptaan alam semesta telah tertulis dalam Al-Qur’an, yakni:

Dialah (Allah) yang telah menciptakan segala apa yang ada di bumi untukmu kemudian Dia menuju ke langit, lalu Dia menyempurnakannya menjadi tujuh langit. Dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Q.S. Al-Baqarah: 29)

“Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?” (Q.S. Fussilat: 53)

Dari dua potongan ayat tersebut, dapat kita pahami bersama bahwasannya Allah telah menciptakan alam semesta beserta isinya dengan kekuasaannya yang sangat luar biasa. Dimana tak ada satu makhluk pun mampu menyamai atau bahkan menyaingi ciptaannya. Ciptaan Allah SWT yang dapat kita lihat dan tersedia di berbagai belahan dunia manapun salah satunya adalah keindahan alam. Keindahan alam ini Allah ciptakan secara menyeluruh dan pastinya setiap negara memiliki keindahan alamnya masing-masing. Terlebih negara Indonesia yang terkenal dengan berbagai jenis kekayaan alam yang dimilikinya. Bahkan, kekayaan alam Indonesia mampu menarik negara lain, hingga  Indonesia sempat dijajah oleh beberapa negara asing karena ingin memiliki sumber daya alam yang ada di Indonesia, yakni rempah-rempah.

Bahkan, hingga saat ini pun masih sering terjadi upaya-upaya warga negara asing untuk mengambil sumber daya alam (kekayaan alam) yang ada di Indonesia. Seperti yang terakhir terjadi adalah kapal laut warga negara China yang nekat masuk ke wilayah teritorial Indonesia untuk melakukan eksploitasi terhadap kekayaan laut Indonesia, berupa ikan. Tak hanya kekayaan alamnya yang membuat banyak negara asing iri terhadap Indonesia, tetapi beberapa negara juga beberapa kali ‘mengakui’ kekayaan budaya Indonesia sebagai budaya negara lain. Seperti kasus ketika Malaysia mengakui bahwa Reog Ponorogo adalah budaya dari Malaysia. Hal ini menjadi bukti nyata bahwasa Negara Indonesia sangat kaya dalam hal alamnya, maupun juga budaya dan tradisi yang ada di dalamnya.

Di sisi lain, dengan keindahan alamnya ini seharusnya Bangsa Indonesia mampu menjaga, melestarikan, dan memanfaatkan kekayaan alam dengan sebaik-baiknya. Namun, nyatanya masih banyak oknum-oknum nakal yang dengan sengaja merusak alam Indonesia yang kaya ini hanya untuk kepentingan pribadi maupun kelompok yang justru merugikan bagi Negara Indonesia, bahkan merugikan negara lain. Misalnya, kasus pembakaran hutan di Kalimantan yang selalu terjadi hanya demi keuntungan kelompok justru nyatanya tak hanya merugikan bangsa Indonesia, tetapi asapnya hingga ke Negara Malaysia bahkan Singapura. Hal ini menyebakan Indonesia mendapat teguran dari pemerintah negara tetangga tersebut (Malaysia dan Singapura).

Selain asapnya yang berdampak buruk bagi manusia, pembakaran hutan ini akan berdampak buruk pula pada ekosistem yang ada di hutan tersebut. Misalnya, kehidupan hewan liar yang ada dalam hutan. Beberapa hewan juga mati akibat pembakaran hutan. Hal inilah yang mengakibatkan kelangkaan hewan di Indonesia. Rusaknya ekosistem asli mereka juga membuat beberapa hewan liar akhirnya lari ke pemukiman warga dan membuat kekacauan karena mereka telah kehilangan ekosistem asli mereka akibat ulah oknum-oknum yang tak bertanggung jawab. Oknum-oknum nakal ini pula yang membuat keindahan dan kekayaan alam di Indonesia menjadi terancam punah dan mengalami kerusakan. Padahal telah kita ketahui bahwa Allah telah melarang kita (manusia) untuk merusak alam yang indah ini. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf ayat 56, yang berarti:

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (Q.S. Al-A’raf : 56)

Dalam potongan ayat tersebut, sebenarnya Allah telah memperingatkan kepada kita (manusia) untuk tidak berbuat kerusakan di muka bumi ini dan selalu bisa merawat alam serta memanfaatkan sebaik-baiknya. Keindahan dan kekayaan alam yang tak terbatas ini seharusnya membuat kita menjadi lebih bersyukur dan bisa memanfaatkan alam dengan sebaik-baiknya tanpa merusak alam itu sendiri. Karena, sesungguhnya kita hidup selalu berdampingan dengan alam dan tak dapat dipisahkan. Kita sangat bergantung banyak terhadap kekayaan alam ini, misalnya air. Dalam hidup ini, kita akan selalu memerlukan air, dapat kita bayangkan apabila hutan di Indonesia ini gundul sehingga air tidak dapat terserap dengan baik oleh tumbuhan dan terjadilah berbagai bencana seperti banjir dan longsor. Selain itu, bumi tak dapat lagi menyimpan cadangan airnya dengan baik, maka bisa saja hal ini menyebabkan bencana kekeringan jika pembakaran hutan tak segera dihentikan.

Jika membicarakan mengenai pemanfaatan kekayaan alam yang baik dan benar kita dapat melihatnya di beberapa daerah, yakni dengan menjadikan alam sebagai tempat wisata yang tak hanya menyajikan keindahan alamnya, tetapi juga dapat menjadikan wisata edukasi bagi masyarakat. Contohnya terletak di Desa Semen, Kabupaten Kediri. Dimana di sana menyediakan keindahan alam yang masih asri, udara yang sejuk dengan pemandangan pegunungan yang indah serta minimnya lalu lalang kendaraan yang membuat suasana lebih damai. Terlebih masyarakatnya yang hidup rukun dengan budaya gotong royong yang sangat amat melekat pada masyarakatnya membuat siapapun yang melihatnya akan merasa damai dan tenang.

Di Desa Semen sendiri banyak sekali wisata alam yang disuguhkan. Hal ini tak hanya menjadi mata pencaharian penduduknya. Namun, juga dapat menjadikan pembelajaran bagi para pengunjungnya, menambahkan rasa syukur, sekaligus dapat pula menghilangkan stress dengan menikmati keindahan alam yang ada di Desa Semen. Berikut beberapa contoh wisata alam yang dapat dikunjungi ketika ingin melepas penat diantaranya yaitu:

  1. Wisata Air Sumber Podang

Di sini kita akan disuguhkan pemandangan yang sangat menyegarkan dengan hamparan sungai yang mengalir jernih tanpa sampah sedikitpun, ditambah dengan hamparan pepohonan hijau yang dapat menyejukkan jiwa.

  1. Taman bunga kelir

Di sini kita dapat melihat aneka bunga yang indah. Bagi yang menyukai tanaman pasti akan merasa bahagia ketika berkunjung ke Taman Bunga Kelir ini.

  1. P29 Camping Ground

Di sini kita dapat camping bersama teman atau keluarga dengan suasana alam yang sangat asri serta udara dingin yang disuguhkan. Tempatnya pun bisa dibilang berada di dataran tinggi membuat suasana seperti berada di atas gunung tanpa perlu mendaki.

  1. Goa Leler

Di sini disuguhkan nuansa yang berbeda yakni goa. Dimana di dalamnya sangat gelap. Bagi yang penasaran dengan bagaimana bentuk goa, goa leler ini dapat dijadikan destinasi wisata keluarga sekaligus memberikan pelajaran bagi anak-anak agar tahu apa itu goa.

  1. Kedai Kopi 66

Kedai kopi 66 ini sangat melekat image-nya dengan remaja kekinian yang hobi nongkrong. Kedai menyuguhkan keindahan alamnya, kedai 66 ini mampu menarik perhatian para muda-mudi untuk mencoba merasakan sensasi minum kopi dengan suguhan alam yang sangat indah. Di sana kita disuguhkan dengan pemandangan alam yang luar biasa dengan pohon-pohon besar yang masih berdiri kokoh di sepanjang jalan. Serta tempat ini mampu menyuguhkan pemandangan alamnya dengan konsep out door.

  1. Air Terjun Irenggolo

Di sini kita dapat menikmati keindahan alam berupa air terjun yang mengguyur bebatuan dari atas tebing menuju ke bawah. Bagi yang ingin menyaksikan keindahan alam berupa air terjun, maka Air Terjun Irenggolo ini mampu menyajikan keindahan air terjunnya yang dapat memanjakan mata dan membuat pengunjung lebih dapat mensyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita.

Tak hanya pengunjung yang senang setelah mengunjungi wisata-wisata alam tersebut. Namun, penduduk di sekitar yang ikut mengelola dan merawat keindahan alam tersebut juga merasa senang dan sangat bersyukur karena mereka yang mungkin semula tidak memiliki pekerjaan kini telah memiliki pekerjaan dengan memanfaatkan kekayaan alam di sekitarnya sebagai tempat wisata. Mereka bersyukur dengan adanya alam yang indah itu membuat mereka menjadi mendapatkan pekerjaan.

Inilah yang termasuk dalam contoh memanfaatkan keindahan dan kekayaan alam dengan baik tanpa merusak alam itu sendiri. Alam justru dirawat dengan baik, agar alam dapat memberikan manfaat yang baik pula bagi mereka. Karena ada pepatah mengatakan bahwasannya apabila kamu menjaga alam, maka alam akan menjagamu pula.

Di sini telah kita ketahui bahwa Allah dalam Al-Qur’an telah memberikan pengetahuan dan gambaran tentang kebesaran Allah dengan menciptakan alam semesta dan seisinya salah satunya adalah keindahan alam. Keindahan dan kekayaan alam yang Allah sampaikan dalam Al-Qur’an sebenarnya ada di alam nyata bukan hanya gambaran saja. Hal inilah yang kemudian harus kita jaga kelestariannya agar tetap terjaga keindahannya.

Selain itu, gambaran dalam Al-Qur’an tentang akibat dari kerusakan bumi juga nyata adanya. Bukan hanya sekadar gambaran dan tulisan dalam Al-Qur’an saja. Dalam hal ini, kita juga telah diingatkan oleh Allah SWT untuk terus menjaga kelestarian alam. (EN)

Biografi Penulis

*) Erliana Wulan P. S

Mahasiswi program studi Psikologi Islam semester enam di IAIN Kediri. Selain sibuk di dunia perkuliahan, penulis juga mengikuti beberapa organisasi antara lain: remaja masjid dan IPNU-IPPNU. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis, dapat menghubungi e-mail  erlianayahaa0@gmail.com

About author

No comments

KEKAL YANG FANA

Terima kasih teruntuk yang lewat tapi tak menetap Sempat mampir tapi terburu berakhir Sempat datang tapi merengek ingin pulang Lainnya … Bukan untukmu yang merasa ...