Antisipasi Bencana Banjir Pada Musim Penghujan di Pedesaan

0

Setiap pedesaan pasti mempunyai program dalam pembenahan untuk berkembang dan memajukan desanya seperti membersihkan selokan, memotong rumput, membangun irigasi, merapikan pohon yang ke jalan, membersihkan sampah-sampah dan masih banyak lagi program-program pada setiap desa untuk mengatipasi bencana alam, supaya tidak terjadi hal-hal yang tidak dinginkan seperti, pohon tumbang, banjir, dan tanah longsor pada saat musim hujan. Di desa Plaosa, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri misalnya, selalu memperhatikan kebersihan dan irigasi yang telah rusak kemudian diperbaiki.

Prosesnya biasa diketahui setelah adanya petani atau masyarakat yang mengetahui kalo adanya rumput yang tebal. Kemudian, menyumbat aliran air atau ada beberapa tempat aliran air yang belum dibuat irigasi menggunakan tembok akan dilaporkan kemudian ditindak lanjuti oleh pemerintah desa. Lantas, dilakukan pembenahan atau perbaikan. Selain itu, biasanya disetiap 1-2 bulan sekali dilakukan gotong royong membersihkan desa pada jalan yang pada saat hujan deras dialiri air sehingga tanah terkikis. Gotong royong tersebut bertujuan untuk mengembalikan tanah tersebut supaya tidak berlubang dan agar tidak ada genangan air. Selain itu dilakukan pembersihan rumput yang menghalangi jalan atau aliran air.

Membersihkan sampah juga sangat penting pada saat hujan selain menyumbat aliran air di sungai juga berdapak bagi kesehatan masyarakat apabila sampah menumpuk dan meyumbat, seperti air tercemar mengakibatkan sakit perut, gatal-gatal, dan menjadikan sarang nyamuk yang membahayakan lagi kalo nyamuk demam berdarah, pastinya akan ada korban jiwa, agar tidak terjadi dengan hal itu maka harus dilakukan pembersihan sampah itu tadi. Perlunya kesadaran masyarakat untuk peduli dengan lingkungan sekitar itu juga penting sekali, saling mengingatkan dan ringan tangan, contoh hal kecil jangan membuang sampah sembarangan dan mengambil sampah disekitar rumah, disapu dibersihkan kemudian dibuang ketempat kusus sampah atau dibakar.

Menjaga sumber mata air supaya tetap besih dan terjaga, pada saat ini yang saya lihat sudah banyak sekali setiap desa berlomba-lomba mendesain bahkan dimanfaatkan sebagai tempat wisata, tempat nyantai keluarga, karena suber mata air pasti identik dengan pohon besar yang menjadikan sejuk dan dingin sehingga menciptakan kenyaman untuk santai. Wisata tersebut dikelola oleh Karang Taruna yang dikordinir oleh pemerintah desa tentunya. Pengelolaan tersebut sangat baik dampaknya supaya terpakai dan terjaga tempatnya yang semula banyak dengan daun kering dan ranting-ranting dari pohon yang menumpuk menyumbat aliran mata air. Kemudian, dibersihkan dan diperluas menjadi lacar sehingga menjadi besar aliran mata airnya yang bisa dimanfaatkan untuk mengairi sawah dan mencuci masyarakat. Pembangunan tembok atau cor biasanya dilakukan ditempat yang berpotensi longsor pada sumber mata air dan pesisir-pesisir tebing sungai.

Menjaga kelesrarian alam sangat perlu dilakukan agar alam tetap terjaga dan bisa dinikmati susana maupun hasilnya agar kesehatan manusia juga tetap terjaga, pohon menghasilkan oksigen yang banyak untuk kesehatan pernafasan atau paru-paru seseorang, menghasilkan air untuk dinikmati sebagai air minum, mencuci, mengairi sawah dan sebagainya. Lain halnya, jika semua itu tadi pohon rusak, suber mata air kecil, rumput menjadi kering atau tumbuh tidak beraturan, dan banyak sampah, pastinya akan berdakpak buruk bagi kesehatan manusia.

Maka dari itu, kita mulai sekarang harus peduli dengan alam mulai dari hal terkecil pada sekitar rumah kita seperti membuang sampah pada tempatnya dan memebersihkan rumput-rumput supaya enak dipandang dan terjaga kesehatan kita. Terlebih pada saat musim hujan pada saat ini rumput akan cepat tumbuh, sampah yang berserakan akan kemana-mana terbawa arus air hujan, pohon akan tumbang kena angin kalau tidak dirapikan. Sementara, nyamuk akan berkembang biak apabila terdapat genangan air. Maka dari itu, kita harus peduli kelestarian alam demi terjaga kesehatan masyarakat, keluarga, dan kita. (DEW)

Biografi Penulis

*) Dhiky Bagus Saputro

Seorang mahasiswa program studi Psikologi Islam semester enam di IAIN Kediri. selain itu, penulis juga mengikuti organisasi IPNU IPPNU Kecamatan Wates. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat menghubungi e-mail pribadinya Dhikysaputro@gmail.com

About author

No comments

Melihat Bumi Pertiwi Pada Masa Pandemi

Berbisik pada diri sendiri, apa sebenarnya yang sedang terjadi hari ini. Panik akan warta yang sudah tersebar luas ditambah rintihan ambulan dan kematian. Hingga linglung ...