Pandemi Covid-19 merupakan sebuah kejadian luar biasa yang dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat. Maka, tidak heran jikalau pandemi ini membawa dampak yang cukup signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan masyarakat, baik ekonomi, sosial, kesehatan, keamanan maupun pendidikan. Apabila ditinjau dari dunia pendidikan yang merupakan pondasi utama pengembangan sumber daya manusia, juga tidak luput dari guncangan pandemi Covid-19 ini. Salah satunya, mengakibatkan kegiatan pembelajaran di semua jenjang pendidikan terganggu. Hal ini sedikit banyak telah mempengaruhi kualitas atau mutu pendidikan. Inilah tantangan yang harus dihadapi oleh para pimpinan lembaga pendidikan, salah satunya kepala sekolah. Lantas, bagaimana kepala sekolah bisa tetap menjaga mutu pendidikan di tengah kepungan pandemi Covid-19?
Seperti yang diketahui bersama, bahwa pemerintah telah melakukan berbagai langkah antisipatif melalui kebijakan-kebijakan yang telah diambil. Kebijakan yang dimaksud seperti halnya mewajibkan pembelajaran daring di semua jenjang pendidikan. Proses belajar mengajar antara pendidik dan peserta didik yang semula dilakukan di sekolah melalui interaksi langsung kini tidak lagi dapat dilakukan seperti biasanya. Hal ini dikarenakan protokol kesehatan yang mengharuskan setiap individu melakukan social distancing atau physical distancing. Mewabahnya Covid-19 telah menyebabkan pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah menjadi sulit. Betapa tidak, interaksi pembelajaran yang seharusnya dilakukan secara langsung dengan melibatkan semua komponen seperti pendidik dan peserta didik harus berubah menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) melalui jaringan internet. Pandemi Covid-19 juga telah sangat berpengaruh pada aspek layanan sekolah dalam melaksanakan proses pendidikan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian. Kepala sekolah sebagai penanggung jawab tertinggi di sekolah perlu melakukan strategi-strategi khusus agar proses pendidikan dan peningkatan mutu sekolah dapat berjalan secara beriringan. Strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di masa pandemi ini adalah merupakan suatu upaya seni, teknik yang dilakukan oleh kepala sekolah yang bermutu baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pendidikan yang bermutu merupakan pendidikan yang dinantikan oleh masyarakat, karena masyarakat ingin memberikan anak-anak mereka sekolah yang berkualitas sehingga anak tersebut mendapatkan pendidikan yang terbaik dari sekolah tersebut. Merujuk pada pendapat Sallis (2012) menyebutkan bahwa ada 13 kriteria yang dimiliki oleh sekolah berkualitas, yaitu customer focus, problem solving, resourches, strategy quality, feed back on customer vomplaint, planning and policy strategy, process, creativity, responsibility, evaluation strategy, maintaning quality, culture work quality, continous quality improvement. Kriteria sekolah berkualitas tersebut merupakan sistem manajemen mutu yang bisa dijadikan sebagai rujukan lembaga pendidikan untuk meningkatkan kualitas lembaganya. Sekolah yang berkualitas juga dapat dilihat dari kualitas proses interaksi, kualitas lulusan, keterlibatan orangtua dalam pendidikan, kualitas kepemimpinan kepala sekolah, konsep dan praktik pembelajaran, serta kualitas manajemen.
Sekolah yang bermutu juga didukung oleh berbagai faktor baik dilihat dari sisi SDM-nya yang unggul, sarana prasarana yang memadai, sistem manajemen yang efektif maupun kepemimpinan kepala sekolah yang visioner. Dalam sistem pendidikan terutama di sekolah kepemimpinan kepala sekolah sangat menentukan dalam memperlancar kegiatan pembelajaran. Peranannya tidak hanya menguasai teori-teori kepemimpinan kepala sekolah, akan tetapi seorang kepala sekolah harus mampu mengimplementasikan kemampuannya dalam aplikasi di lapangan secara real. Oleh sebab itu, kepala sekolah dituntut untuk memiliki ilmu pendidikan secara menyeluruh (Akdon, 2009). Pelaksanaan peran dan tanggung jawab kepala sekolah di masa Covid-19 ini tentu tidak akan optimal jika tidak dilakukan strategi-strategi oleh kepala sekolah dalam pelaksanaan kepemimpinannya.
Pada masa pandemi Covid-19 ini proses penyelenggaraan dan peningkatan mutu pendidikan di sekolah akan menjadi tantangan tersendiri bagi kepala sekolah untuk mencurahkan segala kemampuannya dalam mengimplementasikan keterampilannya memimpin, serta menerapkan ide dan gagasan agar proses pendidikan di sekolah tetap berjalan sesuai tujuan dan mutu sekolah akan meningkat. Di mana pada masa pandemi ini, orangtua mengkhawatirkan perkembangan anaknya. Nuansa ketakutan efek berita virus, keluhan ekonomi yang berdampak pada pembayaran sekolah serta kesibukan orang tua yang bertambah akibat harus membimbing anaknya belajar, tingkat penguasaan teknologi yang berbeda-beda, serta kebingungan pendidik dalam metode pembelajaran online yang paling tepat digunakan untuk peserta didik. Tantangan tersebut akan menguji sejauh mana kepala sekolah mampu melakukan strategi kepemimpinannya dalam meningkatkan mutu pendidikan di masa pandemi Covid-19.
Strategi yang ditunjukkan oleh kepala sekolah haruslah mengarah pada upaya untuk meningkatkan mutu sekolah di tengah kepungan Covid-19. Di mana beberapa strategi yang bisa digunakan adalah dengan memperkuat manajemen sekolah melalui pendekatan proses, melakukan analis potensi keunggulan sekolah yang bisa dikembangkan berdasarkan fakta dalam meningkatkan mutu pendidikan, melakukan kerja sama kolaborasi dengan semua pihak dalam peningkatan mutu, memperkuat fungsi leadership kepala sekolah, melakukan perbaikan dan pengembangan secara berkelanjutan, melakukan langkah-langkah yang sistematis dalam pembuatan keputusan untuk peningkatan mutu pendidikan di sekolah, memberikan pelayanan prima terhadap pelanggan, melakukan hubungan dengan pihak akademisi untuk proses peningkatan mutu pendidikan di sekolah, bertanggung jawab dalam menyelesaikan tangggung jawab sebagai kepala sekolah dengan baik. Dengan demikian strategi kepemimpinan kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan akan nampak di kemudian hari nanti. (EN)
Analisis kajian ini menggunakan Referensi: Akdon (2011), Strategic Management For Education Management, Bandung: Alfabeta. Sallis, E,(2012),Total Quality Manajemen in Education, Alih Bahasa, Ahmad Ali Riyadi dan Fahrurozi,IRCISOD, Yogyakarta. Zahro, A. M. A., Sobri, A. Y., & Nurabadi, A. (2018). Kepemimpinan Perubahan Kepala Sekolah Dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Jurnal Administrasi Dan Manajemen Pendidikan, 1(3), 358-363.
*Penulis adalah; jelita intelektual yang beralamatkan di Perumnas Biaro Gadang Jorong Biaro, sekaligus Mahasiswa pasca sarjana IAIN Batusangkar dengan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam angkatan 2019. Mengajar di PP Hidayatunnas dengan bidang studi Matematika. Suka mencari, berbagi ilmu dan pengalaman lewat tulisan poster dakwah di media sosial. (E-mail: divaputri9631@gmail.com)
No comments