Kekuatan Syair Masyarakat Arab Pra-Islam

0

Bangsa Arab, sebuah bangsa besar yang sudah ada sejak lama yaitu sejak sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW membawa agama Islam ke muka bumi. Bangsa Arab menjadi pembuka histori panjang yang membawa dampak besar dalam penyebaran Islam di Timur Tengah. Bangsa Arab identik dengan bentuk masyarakat yang hidup secara berkelompok yang disebut dengan ‘kabilah’.

Berbagai sumber menceritakan kondisi bangsa Arab pra-Islam dengan gambaran situasi di mana masyarakat Arab masih diliputi sikap dan sifat yang tidak manusiawi, tetapi hal itu tidak terjadi pada semua kabilah melainkan hanya pada kabilah-kabilah tertentu. Beberapa sumberpun juga menggambarkan bagaimana bangsa Arab juga sudah memiliki peradaban yang mapan sebelum Islam hadir. Salah satu hal yang menonjol dari bangsa Arab adalah kemampuan mereka dalam bidang sastra yang mengagumkan, terutama dalam kesenian kepenyairan. Syair-syair Arab pra-Islam tersusun dengan jujur, padat, sederhana, serta lugas, tetap dengan emosi dan nilai sastra yang mengagumkan.

Masyarakat Arab pra-Islam sangat memperhatikan silsilah kabilah mereka dan juga peristiwa-peristiwa penting yang berkaitan dengan kabilah mereka. Pada masa pra-Islam, masyarakat Arab belum menuliskan sejarah. Oleh karena itu, mereka mengabadikan peristiwa-peristiwa melalui ingatan mereka dan menyampaikannya melalui lisan dengan cara bersyair.

Sungguh, pada masa pra-Islam syair benar-benar memiliki kekuatan untuk kehidupan seseorang (penyair). Syair memiliki potensi untuk mengubah kekuasaan sebuah kabilah terhadap kabilah lainnya. Syair dapat menentukan derajat kehidupan seseorang. Seseorang yang pandai bersyair pada masa pra-Islam memiliki kedudukan yang tinggi dan juga sangat dihormati. Para penyair pada masa tersebut menjadi pahlawan untuk membela kabilahnya saat dicela oleh kabilah lainnya melalui syair. Syair bisa membuat mereka yang dimuliakan menjadi hina, dan mereka yang dihinakan menjadi yang dimuliakan.

Selain hal-hal yang telah disebutkan di atas, pada masa pra-Islam, syair-syair tersebut dilombakan di pasar Ukadz. Syair terpilih (terbaik) akan dituliskan menggunakan tinta emas di atas kain yang mewah dan digantungkan pada ka’bah.

Syair pada bangsa Arab-pra Islam memiliki peran penting sebagai media berkomunikasi, mengabadikan sebuah peristiwa atau kejadian. Syair juga menjadi media untuk menggambarkan kedudukan sebuah kabilah.

Dari syair kita dapat mengetahui sejarah masyarakat Arab pra-Islam, dari syair kita mengetahui begitu besar rasa tanggung jawab masyarakat Arab kepada kabilah mereka. Begitu besar usaha mereka untuk menjaga silsilah kabilah dan martabat kabilahnya. Syair menjadi sumber terpenting bagi sejarah bangsa Arab pra-Islam. Demikian yang bisa penulis sampaikan tentang kekuatan syair pada masyarakat Arab pra-Islam. Semoga membawa manfaat. (EN)

Identitas penulis

Nur Latifah seorang mahasiswi aktif dari IAIN Kediri. Mahasiswi yang lahir pada bulan Mei ini berasal dari Suppa, Pinrang, Sulawesi Selatan.

About author

No comments

Ingin Jeda

Rembulan usai hujan begitu menawan Cahayanya berpendar terhalang reranting dedaunan Aku berdiri menikmati dalam kesunyian Ah, mengapa tempias kisahmu masih saja ada dalam angan Pahit, ...