ANALISIS KURANGNYA PENGOPTIMALAN POTENSI ALAM DI DESA SEBAJA, SUMATERA SELATAN

0

Sebagai pencipta, sudah jelas terbukti bahwa Allah menyertakan berbagai potensi pada setiap makhluk ciptaannya, baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan. Potensi itu sendiri adalah daya, kemampuan, kemungkinan, kekuatan atau kesanggupan, yang dimiliki oleh makhluk ciptaan Tuhan. Seperti manusia yang  memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dengan memenuhi kebutuhan pangannya, begitupun dengan hewan, tumbuhan, dan makhluk ciptaan lainnya. Namun, dari semua makhluk ciptaan Tuhan, manusia memiliki keistimewaan karena manusia memiliki akal dan nafsu sekaligus. Sehingga, dengan adanya akal, manusia dapat berfikir secara rasional dan penuh pertimbangan dalam segala hal dengan nilai-nilai yang ada di dalam dirinya, dengan nilai-nilai tersebut yang akan mengontrol nafsu yang ada dalam diri manusia.

Secara umum dapat dipahami bahwa akal adalah suatu peralatan rohaniah manusia yang berfungsi untuk membedakan yang salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuannya sangat tergantung luas pengalaman dan tingkat pendidikan, formal maupun informal, dari manusia pemiliknya.

Oleh karena itu, setiap manusia yang berakal memiliki kemampuan tersebut, bergantung dari apakah manusia tersebut mau memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya. Seperti yang dapat kita lihat dewasa ini, tidak sedikit orang yang menyerah  sebelum mencoba dan bahkan mereka tidak sadar bahwa sebenarnya mereka mampu dalam mengadapi apa yang sedang ia hadapi. Hal tersebut dapat terjadi karena beberapa hal, salah satunya adalah pola pikir yang mensugesti dirinya sendiri bahwa mereka tidak mampu. Biasanya, pikiran tersebut akan mucul ketika tidak adanya orientasi yang jelas tentang masa depan sehingga tidak ada motivasi bagi seseorang untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, pola pikir sedemikian rupa dapat muncul jika pada dasarnya orang yang bersangkutan memang belum mengetahui bahwa ternyata ia mampu dalam hal tertetentu yang dimaksudkan, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya pengalaman dan pendidikan, baik formal maupun informalnya.

Dengan potensi yang dimiliki manusia, memungkinannya untuk dapat mengatur dan menggunakan apapun yang ada di sekelilingnya untuk bertahan hidup, salah satunya adalah memaksimalkan potensi alam guna menunjang kesejahteraan kehidupannya. Alam tidak akan bisa menolak akan diperlakukan seperti apa, maka manusia lah yang harus dengan bijak memperlakukannya. Dengan demikian,  manusia dapat memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia sebaik-baik mungkin. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua manusia  dapat mengoptimalkan potensi alam yang ada, sehingga dalam realisasinya banyak kekayaan alam yang  tidak diberdayakan dengan baik bahkan tak sedikit kekayaan alam dieksploitasi dengan tidak bertanggung jawab  oleh manusia.

Di beberapa wilayah, khususnya wilayah pedesaan  tidak sedikit potensi alam yang masih belum dioptimalkan fungsinya, misalnya seperti beberapa tempat yang berpotensi untuk dijadikan objek wisata. Dimana terdapat tempat tersebut yang mampu menarik perhatian orang-orang dengan menawarkan berbagai hiburan dan keindahan tempat. dengan harapan dapat menjadi tempat melepaskan segala lelah yang dihadapi oleh seseorang dalam hidupnya, menyimpan kenangan-kenangan indah pengunjung yang mendatanginya, bahkan mampu menjadi sumber inspirasi bagi seseorang dalam hidupnya. Tetapi dalam kenyataanya, fasilitas-fasilitas tersebut belum tersedia, karena keterbatasan sumberdaya manusia yang mengolahnya.Sehinngga, potensi alam yang bisa memberi keuntungan bagi masyarakat tersebut tidak dimanfaatkan secara maksimal. Dikarenakan dapat memberi peluang pekerjaan bagi masyarakat dan mengurangi tingkat pengangguran.

Dari apa yang sudah penulis paparkan di atas, penulis akan mencoba menganalisis berapa kelebihan alam yang dimiliki daerah tempat tinggal penulis, tetapi kurang optimal dalam memanfaatkannya. Penulis tinggal di desa Sebaja, kecamatan Sungai Are, kabupaten Oku Selatan, Sumatra Selatan. Daerah tersebut tergolong daerah pegunungan dengan curah hujan yang cukup tinggi, potensi alam yang dimiliki adalah berbagai tumbuhan budidaya seperti kopi, merica, teh, kelapa sawit, dan sebagainya sesuai dengan ketinggian daerahnya. Oleh karena itu, lebih dari sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai petani, banyak juga diantaranya tetap menekuni profesi sebagai petani meskipun ia sudah memiliki profesi tetap lainnya. Hal ini dikarenakan profesi sebagai petani pun sudah sangat menjanjikan jika benar-benar ditekuni. Tidak sedikit penduduknya memiliki beberapa bidang (satuan hektar) kebun dengan berbagai macam jenis tanaman budi daya.Selain itu, terdapat berapa tempat yang dapatdijadikan sebagai objek wisata dengan keindahan alamnya, seperti’Danau Ranau’beserta legendanya yang mampu menarik perhatian, dan terdapat ‘air terjun’ yang tersebar di beberapa daerah. Namun, tempat-tempat tersebut tidak begitu dikenal oleh masyarakat, karena tempat yang bagus jika tidak disertai akses dan fasilitas yang mendukung akan kurang menarik minat masyarakat pada umumnya.

Di desa penulis, terdapat beberapa kelebihan atau potensi yang dimiliki. Diantaranya:

Pertama, tanaman budidaya pertanian yaitu kopi dan merica. Mengapa hanya dua jenis tanaman itu yang penulis ambil? Karena para petani di desa penulis lebih dominan menanam jenis tanaman tersebut. Hal ini dipengaruhi oleh ketinggian tempat dan jenis tanaman yang cocok ditanam. Tanaman tersebut di panen dalam jangka panjang, dalam satu tahunnya hanya ada satu kali musim yang kira-kira ada dua kali proses petik buah yang besar (panen besar). Selanjutnya ada panen kecil yang biasa disebut dengan ‘nyemang’ oleh masyarakat sekitar, karena buah yang dipetik adalah buah sisa panen besar. Biasanya, buah akan dipanen pada saat iklim mengalami curah hujan rendah yang sering disebut’musim kemarau’ oleh masyarakat sekitar.

Jumlah keseluruhan hasil panen yang diperoleh para tani pun, dipengaruhi oleh keadaan Iklim ditahun tersebut.Jika iklim pada tahun tersebutlebih panjang musim kemaraunya, makahasil panen akan cenderung lebih banyak daripada saat iklim dengan curah hujan lebih tinggi atau disebut musim penghujan. Yang menjadi salah  satu kelebihan yang dimiiki daerah tempat tingga penulis adalahl meskipun dengan pekerjaan mayoritas penduduknya petani, tetapi dapat dikatakan kehidupan masyaraknya cukup makmur denganpotensi alam yang dimiliki.Dikarenakan apapun jenis tumbuhan seperti sayur-sayuran dan lainnya dapat ditanam di lahan yang ada guna membantu menunjang kebutuhan pangan masyarakatnya.

Namun, ada satu hal yang cukup disayangkan, dengan hasil panen kopi ataupun merica yang cukup melimpah pada setiiap tahunnya, tidak dapat mengubah status ekonomi masyarakatnya dengan progres yang drastis. Karena para tani selaku pemasok atau tangan pertama yang menghasilkan bahan mentah seperti kopi dan merica, tanpa ada pengolahan lanjut, mereka  menyerahkan atau menjualnya langsung dalam bentuk barang mentah. Sedangkan, bentuk produk yang dijual tersebut sangat mempengaruhi harga atau keuntungan yang bisa diraih. Misal, ketika para petani menjual lada hitam yang sudah kering tanpa diolah menadi sebuah produk dengan bentuk yang berbeda, akan ditarif sebesar Rp50.000,00/kg. Makaakan berbeda jika lada tersebut diolah dahulu menjadi lada bubuk dan dkemas dalam kemasan yang menarik, maka per kilonya bisa menjadi dua kali lipat harga awal.

Kedua, potensi alam yang dapat dijadikan objek wisata, seperti danau dan air terjun. Di sini kita dapat menemukan sebuah danau dengan luas lebih kurang 1,5 hektar dengan jarak tempuh sekitar 40 menit berkendara motor. Dan bisa menemukan beberapa air terjun dibeberapa tempat yagng bebeda dengan jarak tempuh sekitar 30 menit perjalanan berkendara motor dilanjut sekitar 10 menit jalankaki. Namun, tidak banyak masyarakat yang tertarik untuk menikmati objek wisata tersebut, karena memang akses untuk menuju ke lokasi dan fasilias yang tersedia tidak memadai sehingga mengurangi minat masyarakat yang ingin berlibur atau melepas lelahnya sejenak.

Nah, itu tadi telah diketahui yang menjadi salah satu kelebihan daerah tempat tinggal penulis adalahadanya potensi alam yang banyak. Akan tetapi, dari kelebihan tersebut dapat dilihat beerapa kekurangan yang muncul seperti kurangnya memanfaatkan dengan optimal potensi alam yang ada. Terlepas dari hal itu suasana lingkungan pedesaan penulis sangat ramah dan terbuka dengan setiap perubahan yang ada dan suasana yang lebih sejuk untuk dinikmati sehari-harinya.

Nah, kali ini penulis akan mencoba membahas lebih mendalam tentang kemungkinan apa yang membuat kurangnya pengoptimalan fungsi potensi alam yang ada di sini. Setelah mengkonstruksikan berbagai informasi dan pengalaman yang penulis dapat, kurangnya pengoptimalan fungsi potensi alam yang dimiliki, karena adanya keterbatasan sumber daya manusia yang ahli dibidangnya.Dengan kata lain, masih banyak pandangan dari penduduknya bahwa, “Sudah cukup hanya dengan ini, yang penting kebutuhan kita sudah tercukupi dan tidak ada kekurangan”. Sehingga tidak ada dorongan bagi seseorang untuk berinovatif dan kreatif.

Selain itu, terkhusus untuk objek wisata, menurut penulis dapat dilihat bahwa kurangnya perhatian dari dinas pariwisata terhadap potensi alam yang dapat dikembangkan menjadi objek pariwisata. Sehinggadalam pembangunan dan pengembangannya pun sangat kurang. Namun, dari semua kemungkinan yang bisa menjadi sebab kurang optimalnya potensi alam yang ada, dapat diatasi dengan sumber daya manusia yang ada. Dalam artian lain, apabila penduduk-penduduk yang bermukim di sana, setidaknya terdapat seorang pelopor yang mampu merintis pemikiran-pemikiran inovatif dan kreatif yang mampu menggerakkan massa untuk membuat perubahan di desa tersebut. Karena pemikiran inovatif itu tidak hanya muncul dari seseorang yang berpendidikan, tetapi setiap orang memiliki kemampuan itu, dan yang memiliki motif terbesarlah yang akan bergerak terlebih dahulu. Selain itu, perlu dukungan dari pemerintah daerah guna merealisasikan dan melancarkan inovasi yang ada, serta kerjasama antar penduduk daerah setempat sangat dibutuhkan. (EN)

Biografi Penulis

Dwi Lestiawati

Mahasiswi program studi Psikologi Islam semester 6 IAIN Kediri. Selain sibuk di dunia perkuliahan, penulis juga aktif dalam beberapa organisasi intra maupun ekstra kampus saat ini, organisasi tersebut. Yaitu;

  1. UKM Musik Amoeba sekarang sedang menjabat sebagi Co Di. Band Management, yaitu div. Yang berhbungan langsung dengan orang-orang (anggota) Amoeba.
  2. UKM PSM IAIN Kediri, sekarng seng menjabat sebagai Co div. Humas.,
  3. PMII,sekarang menjadi anggota div. Keputrian.

Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat menghubungi e-mail pribadinya dwilestiawati27@gmail.com

About author

No comments