Setiap orang tentunya memiliki masalah dalam kehidupannya. Terlepas dari ukuran masalah tersebut kecil tidak. Ketika seseorang berhadapan dengan masalah, seringkali berusaha meretasnya sehingga terlihat sibuk. Namun, pada akhirnya justru masalah tersebut semakin besar. Pentingnya suatu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi setiap masalah terutama dalam konsep bisnis yang didasarkan pada faktor eksternal dan internal yaitu strength, opportunities, weakness, threats. Hal ini disebut dengan analisis SWOT. Menurut Freddy Rangkuti (2013: 19), analisis SWOT diartikan sebagai analisa yang didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats).
Keempat unsur yang tergabung dalam SWOT meliputi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Pertama, kekuatan (strenghts) merupakan kondisi internal positif yang memberikan keuntungan. Faktor-faktor kekuatan dalam sebuah lembaga pendidikan adalah kompetensi khusus, yang berakibat pada pemilikan keunggulan komparatif lembaga/organisasi. Kedua, kelemahan (weakness) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan atau organisasi. Ada beberapa faktor kelemahan yang harus segera dibenahi oleh para pengelola lembaga, antara lain: (1) Lemahnya SDM dalam lembaga; (2) Sarana dan prasarana yang masih sebatas pada sarana wajib saja; (3) Lembaga umumnya kurang bisa menangkap peluang, sehingga mereka hanya puas dengan keadaan yang dihadapi sekarang ini; (4) Output lembaga pendidikan belum sepenuhnya bersaing dengan output lembaga. Ketiga, peluang adalah sebagai situasi lingkungan eksternal yang menguntungkan bagi sebuah lembaga. Hal ini berkaitan dengan kecenderungan yang terjadi diantara anggota, identifikasi layanan pada suatu lembaga belum mendapat perhatian, perubahan dalam keadaan persaingan, hubungan dengan para pengguna atau pelanggan. Keempat, ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang yang diinginkan organisasi. Ancaman merupakan kebalikan pengertian peluang, dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis, jika tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang bersangkutan baik untuk masa sekarang maupun masa depan.
Seperti pada umumnya, bahwa suatu analisis memiliki langkah-langkah. Di dalam melakukan sebuah analisis dibutuhkan beberapa tahapan tertentu. Hal demikian juga dapat dijumpai dalam analisis SWOT. Adapun beberapa tahapan-tahapan dalam melakukan analisis itu adalah identifikasi kelemahan (internal) dan ancaman (eksternal) secara umum pada semua pada semua komponen, identifikasi kekuatan (internal) dan peluang (eksternal) yang dianggap cocok atau layak untuk mengatasi kelemahan dan ancaman yang telah diidentifikasi dilangkah pertama, melakukan analisis SWOT lanjutan setelah mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam konteks yang hendak dianalisis, rumuskan strategi-strategi yang direkomendasi untuk mengangani kelemahan dan ancaman, termasuk pemecahan masalah, perbaikan, dan pengembangan lebih lanjut, tentukan prioritas penanganan kelemahan dan ancaman serta membuat sebuah rencana tindakan untuk menganganinya.
Setelah mengeahui adanya tahapan dalam analisis SWOT, kita juga harus mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi adanya SWOT. Faktor tersebut meliputi faktor strategi internal dan eksternal. Faktor internal ini mempengaruhi terbentuknya strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan, yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua macam manajemen fungsional yakni pemasaran, keuangan, operasi, sumber daya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan. Analisis lingkungan internal disebut juga analisis kekuatan dan kelemahan perusahaan. Sedangkan, lingkungan internal adalah lingkungan dalam perusahaan yang perlu diidentifikasi oleh kekuatan dan kelemahan yang meliputi relationships among thlkjhstu8jiko7y7t5redte functional areas of business, management, marketing, finance/acounting, production/operation, research and development, computer information system, and human resources.
Di samping faktor strategi internal, juga terdapat faktor strategi eksternal yang disebut EFAS. Faktor eksternal ini mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O and T). Proses dalam faktor eksternal ini meliputi empat kegiatan dan harus dilakukan secara terus menerus, empat kegiatan tersebut antara lain yakni pemindaian (scanning) adalah usaha untuk mempelajari seluruh segmen dalam lingkungan umum dan merupakan studi terhadap semua segmen dalam lingkungan umum, pengawasan (monitoring) proses untuk mengamati perubahan lingkungan untuk melihat apakah suatu kecenderungan yang penting sedang berkembang, peramalan (forecasting) analisis mengembangkan proyeksi tentang apa yang akan terjadi, dan seberapa cepat, sebagai hasil perubahan dan kecenderungan yang dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan serta penilaian (assessing) tujuan dari assessing adalah menentukan saat dan pengaruh perubahan lingkungan serta kecenderungan dalam manajemen strategis suatu perusahaan.
Ketika melakukan analisis terhadap faktor eksternal, pimpinan organisasi dapat menggunakan dua model analisis, yaitu analisis makro dan analisis industri. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam melihat fenomena eksternal yang terjadi. Analisis faktor makro merupakan metode yang memuat 6 analisis lingkungan eksternal, atau lebih dikenal dengan sebutan PESTEL (Politic, Economy, Social, Technology, Environment, and Legal). Metode analisis berikutnya dapat digunakan adalah menganalisis industri terkait, yaitu dengan metode Porter’s 5 Forces (Competitive Rivalry, Customer Supplier, New Entrants, Consumer and Substitution).
Jika analisis ini digunakan dengan baik maka lembaga akan mendapat gambaran menyeluruh mengenai situasi lembaga dalam hubungannya dengan masyarakat, lingkungan sekitar, lembaga-lembaga pendidikan lain, dan jenjang lanjutan. Pemahaman mengenai faktor internal dan eksternal ini akan membantu pengembangan visi masa depan serta membuat program yang relevan dan inovatif. (DEW)
Biografi Penulis
Penulis bernama Miftahul Khair, seorang mahasiswi yang sedang menempuh pendidikan Manajemen Pendidikan Islam di pascasarjana IAIN Batusangkar. Dapat menghubungi penulis di akun e-mail miliknya kmiftahul236@gmail.com
REFERENSI
Ara Hidayat dan Imam Machali. (2012). Pegelolaan Pendidikan, Konsep, Prinsip Dan Aplikasi Dalam Mengelolah Sekolah Dan Madrasah.Yogyakarta; Kaukaba.
Fajri dan Senja. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Difa Publiser.
Freddy Rangkuti, (2013). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Indriyo Gitosudarmo, (2001). Manajemen Keuangan,Yogyakarta : BPFE. Hanafi.
https://matkulblog.wordpress.com/2017/01/12/lingkungan-internal-dan-eksternal-perusahaan/
https://samahitawirotama.com/menganalisis-faktor-eksternal-untuk-menentukan-peluang-dan-ancaman/
No comments