Desa Gempola ialah desa yang terletak di Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Jawa Timur. Keadaan lingkungan sekitar terkadang luput dari perhatian karena kesibukan dalam bekerja. Hal tersebut pun berdampak pada kurangnya kebersihan dan kerapian lingkungan di sekitar tempat tinggal. Apalagi kebersihan lingkungan merupakan salah satu hal yang penting yang mempengaruhi kesehatan jasmani dan rohani seseorang. Oleh sebab itu, kegiatan kebersihan lingkungan bertujuan untuk mengajak dan mengingatkan warga sekitar untuk selalu menyempatkan diri dalam memperhatikan dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dan sekitarnya sehingga kesehatan keluarga dapat lebih terjaga.
Selain sampah dedaunan, juga membersihkan sampah-sampah plastik yang dibuang sembarangan. Menjaga kebersihan lingkungan sama artinya menciptakan lingkungan yang sehat, bebas dari kotoran, seperti debu, sampah, dan bau yang tidak sedap. Dengan lingkungan yang sehat, kita tidak akan mudah terserang berbagai penyakit seperti demam berdarah, malaria, muntaber, dan lainnya.
Menjaga kesehatan lingkungan merupakan suatu kewajiban bagi setiap individu. Selain itu, menjaga kesehatan merupakan anugerah yang diberikan sang pencipta kepada hamba-Nya. Kesehatan lingkungan harus tetap dijaga agar keluarga kita terhindar penyakit. Karena itu, kesehatan tidak ternilai harganya. Terkadang pada saat kita sehat, kita lupa akan nikmat tersebut dan ketika sakit kita baru sadar dan merasakan betapa kesehatan itu sungguh sangat berharga.
Tubuh yang sehat bisa didapatkan dari berolahraga secara teratur, mengomsumsi makanan bergizi, lingkungan yang sehat, dan bersih. Lingkungan yang sehat terkadang sering tidak kita perhatikan karena kesibukan dalam bekerja sehingga lingkungan sekitar tidak dijaga kebersihannya. Akibat dari lingkungan yang tidak sehat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit, salah satu yang mengawatirkan adalah Deman Berdarah (DBD) karena dapat menyebabkan kematian.
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia sendiri, masalah kebersihan lingkungan selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat. Kita harus tahu tentang manfaat menjaga kebersihan lingkungan karena menjaga kebersihan lingkungan sangatlah berguna untuk kita semua karena dapat menciptakan kehidupan yang aman, bersih, sejuk dan sehat.
Di dalam rangka Hari Kesatuan Gerak PKK KB Kesehatan, Kabupaten Kediri mengikutsertakan Desa Gempolan, Kecamatan Gurah, untuk lomba dalam kategori Lingkungan Bersih dan Sehat (LBS) Tingkat Jawa Timur, pertengahan bulan Januari lalu. Dengan keikutsertaan Desa Gempolan, Tim Verifikasi Penilaian Lapangan dari Provinsi Jawa Timur meninjau lokasi yang diikutkan dalam lomba tersebut. Tim berjumlah 5 orang diketuai oleh drg. Cristinariratih, Sp.K.G.H. Kedatangan Tim Verifikasi disambut hangat oleh Ketua TP PKK Kab. Kediri Hj. Rosyidah Masykuri, serta Kepala OPD terkait seperti Dinas Kesehatan, DP2KBP3A, serta Camat Gurah.
Pada kesempatan tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Kediri Rosyida Masykuri, memberikan sambutan selamat datang kepada Tim Verifikasi. Dia berharap tahun ini Desa Gempolan bisa lolos verifikasi lomba dalam kategori LBS.
“Inilah Desa Gempolan dengan berbagai potensi yang dimilikinya. Setelah sekitar 2 minggu lalu kita verifikasi, desa ini merupakan yang terbaik di tingkat kabupaten. Ini semua asli tanpa dibuat-dibuat, desa ini memang selalu menjaga lingkungannya agar menjadi bersih dan sehat. Jika nanti meninjau lokasi LBS, bisa kita lihat bahwa warga desa selalu menjaga kebersihan lingkungannya,” jelas Ketua TP PKK.
Setelah penyambutan di Balai Desa Gempolan, Tim Verifikasi menuju lokasi. yaitu rumah Jazuli di Dusun Popongan Desa Gempolan dan Yunita Irma Safitri, Kepala Dusun Popongan. Ditemui usai acara, Ketua Tim Verifikasi drg. Cristinariratih, Sp.K.G.H mengatakan, tugas tim adalah mencocokkan apakah kondisi Desa Gempolan ini sesuai dengan berkas-berkas yang dikirim. Ada 4 kategori yang dilombakan, yaitu Posyandu, LBS, PHBS dan KB.
“Untuk itu kami melakukan verifikasi, terjun langsung ke lapangan melihat kondisi lingkungan disini dan faktor-faktor pendukungnya. Setelah kami lihat langsung, ternyata desa ini memang memiliki potensi yang luar biasa. Hanya butuh motivasi untuk terus berkembang,” katanya.
Sementara itu Masnatun, Ketua TP PKK Desa Gempolan mengatakan sangat senang Desa Gempolan bisa ikut verifikasi tingkat Jawa Timur. “Hal ini akan menumbuhkan sikap sadar lingkungan bagi warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Dengan kita hidup bersih, maka tubuh kita akan selalu sehat bebas dari berbagai macam penyakit seperti demam berdarah yang datang di musim hujan,” pungkas Masnatun. Apalagi, pada saat ini Jumlah kasus orang dengan positif terpapar virus korona (Covid-19) semakin bertambah. Pemerintah dan masyarakat tengah berjibaku meredam penyebaran pandemi yang bermula di Wuhan, Tiongkok ini.
Salah satu upaya mencegah penyebaran Covid-19 adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan. Sejumlah wilayah bahkan secara masif menyemprotkan disinfektan di jalan, kawasan umum, dan permukiman. Aspek kehidupan yang menjadi perhatian Islam adalah kesucian dan kebersihan. Selain kebersihan diri, kebersihan lingkungan juga penting dalam kelangsungan hidup makhluk Allah di bumi. Kebersihan lingkungan rumah kita sebagai tempat tinggal harus selalu dijaga dan dilestarikan. Karena rumah atau tempat tinggal mencerminkan penghuni rumah itu sendiri.
Berdasarkan ajaran islam, rumah yang suci adalah rumah yang terawat dan bersih. Ketika kita tidak menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, maka sesuatu yang buruk akan terjadi. Penyakit dan wabah merajalela. Kesehatan jadi sesuatu yang sangat mahal harganya. Saat ini, penyebaran penyakit dan virus merajalela. Hanya kita lah sebagai makhluk hidup dan manusia berakal yang dapat melakukan pencegahan dan perubahan ke arah yang lebih baik. Mencegah lebih baik dari pada mengobati. Salah satunya adalah memastikan dan merawat rumah kita sendiri.
Keimanan seseorang tercermin kalau dia dapat menjaga kebersihan. Dengan kata lain orang yang tidak menjaga kebersihan, berarti keimanannya belum sempurna. Di dalam khasanah Islam ada dua terminologi populer yang artinya sehat yaitu Ash Shihah dan Al Afiat. Menurut salah satu ulama bahwa makna Ash Shihah itu adalah bentuk kesehatan yang meliputi jasmani/raga/lahiriah. Sedangkan, Al Afiat adalah bentuk kesehatan yang meliputi rohani/jiwa/batiniah. Islam jauh-jauh hari sudah memberikan petunjuk secara jelas, komplit dan terpadu tentang konsep pentingnya menjaga kesehatan baik seara jasmani maupun rohani.
Apabila kita amati kebersihan masih menjadi masalah yang perlu kita perhatikan di negara kita ini. Hal ini dapat kita lihat dari lingkungan sekitar yang masih jauh sekali dari kata “bersih”. Sebab, masih banyaknya sampah yang berserakan dimana-mana sehingga menimbulkan berbagai macam problema seperti banjir, bau tak sedap, dan lain sebagainya. Tidak cukup apabila kita hanya peduli terhadap kebersihan diri. Karena di samping itu, Islam juga sangat memperhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal sehingga agama yang menjadi rahmat bagi sekalian alam. Islam tidak akan membiarkan manusia merusak atau mengotori lingkungan sekitarnya. Kebersihan lingkungan itu sendiri akan sangat berpengaruh terhadap keselamatan manusia yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu, menjaga kebersihan lingkungan sama pentingnya dengan menjaga kebersihan diri.
Tak sulit rasanya apabila kita ingin melihat tumpukan sampah di sekitar lingkungan kita tinggal. Padahal, tempat tersebut kerap digunakan oleh publik. Menjaga kesucian dan kebersihan tempat yang banyak dikunjungi orang sangat penting, karena jika tempat itu kotor dan menjadi sarang penyakit, maka akan sangat mudah menjangkiti banyak orang dalam waktu yang bersamaan.
Kita juga dilarang meludah di sembarangan tempat, karena disamping ludah itu sendiri sangat menjijikan, juga menjadi salah satu sarana menularnya beberapa penyakit. Di dalam hal ini Rasulullah Saw bersabda “meludah di mesjid adalah dosa, dan kafarat (taubat) nya adalah dengan menanam ludah itu” (HR. Bukhari dan Muslim). Masjid di zaman Rasulullah SAW hanyalah berlantai tanah dan pasir, sehingga kadang-kadang ada orang yang dengan diam-diam meludah sembarangan di dalamnya, lalu Rasulullah SAW memerintahkan siapa yang meludah di dalam masjid untuk menanam ludah itu supaya tidak jorok dan diinjak atau diduduki orang lain.
Di dalam hadis ini dapat kita ambil hikmah bahwa Islam melarang kita untuk meludah di tempat-tempat umum seperti mesjid dan juga tempat lainnya. Karena sama-sama menjijikkan dan menjadi salah satu faktor tertularnya penyakit. Hal ini sebenarnya dapat menjadi nilai yang mendasari aktivitas kita di manapun berada. Tetapi, sampah yang berserakan menjadi bukti bahwa kita masih sangat abai dengan yang namanya kebersihan, kita hanya menjadikan hadits nabi yang mengisyaratkan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman sebagai slogan. Kita seolah lupa dengan apa yang telah diajarkan kepada kita bahwa sehat berawal dari bersih, maka harus ada penerapan konkrit dari hadits tersebut. Apabila dari segi kebersihan kita tidak peduli, bagaimana kita hendak berjuang atas nama agama, Negara dan bangsa.
Tidaklah sulit rasanya apabila kita ingin melihat orang yang membuang sampah secara sembarangan. Mungkin gaung kata “bersih itu sehat” masih berada pada perkataan kita, tapi tidak pada perilaku sehari-hari. Kotornya lingkungan kota yang menghasilkan bau tak sedap seolah tak mampu menggugah rasa tanggap terhadap pentingnya bersih. Meskipun lingkungan sudah difasilitasi dengan adanya petugas kebersihan, bukan berarti kita bisa berlepas tangan dengan membuang sampah sembarangan. Kapan kita mampu menjadi Negara maju ketika perilaku kita masih mencerminkan negara yang terbelakang.
Oleh karena itu, marilah kita sadari betapa pentingnya arti kebersihan itu, sehingga kita dapat menjadi cerminan bagaimana seharusnya seorang muslim itu menjaga kebersihan diri dan ling-kungannya. Semoga nantinya kita mampu mengaplikasikan perintah agama yang menginginkan umatnya untuk peduli terhadap kebersihan diri serta lingkungan, dan kesemuan pihak akan bersinergi ketika kita mau memulai dari diri sendiri serta mampu menularkannya terhadap orang lain.
Kebersihan amat erat kaitannya dengan kesehatan, ketika seseorang perduli dan tanggap akan kebersihan, maka kesehatannya pun akan terjaga pula. Agama kita yaitu Islam sungguh luar biasa dalam memberikan perhatian terhadap persoalan kesehatan. Karena kesehatan merupakan salah satu unsur penunjang utama dalam melaksanakan berbagai hal, baik itu bekerja maupun dalam pelaksanaan aktivitas ibadah kepada Allah Swt.
Kita diperintahkan untuk bersih sebab islam ingin menjaga aspek kesehatan terhadap diri manusia, sebagaimana yang disampaikan Imam asy-syatibhi dalam Kitabnya Fi Ushul Al-Ahkam, bahwa tujuan kehadiran agama Islam dalam rangka menjaga agama, jiwa, akal, jasmani, harta dan keturunan. Oleh karena itu, dalam melaksanakan tujuan kehadiran agama Islam tersebut, kesehatan memegang peranan yang sangat urgen. Tanpa adanya kondisi kesehatan seseorang, maka dengan sendirinya berbagai upaya untuk memenuhi kewajiban pokok akan sulit dilaksanakan. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa kesehatan meru-pakan modal pokok dalam mencapai tujuan kehadiran agama. (DEW)
BIOGRAFI PENULIS
Nama : Afrila Hasan Al Hakim
Tempat/tanggal lahir : Kediri, 17 April 2001
Alamat : Jl. Kamboja, Desa Gempolan, Kec. Gurah, Kab. Kediri
E-mail : afrilahasan123@gmail.com
No comments