Perkembangan perekonomian adalah proses dimana perubahan kondisi ekonomi yang terjadi sepanjang waktu dengan melihat apakah keadaan perekomian dalam 5.0 semakin meningkat atau justru sebaliknya. Di dalam pembangunan perekonomian menjadi pedoman dan prioritas utama bagi kemajuan ekonomi masyarakat pada umunya. Masalah kesenjangan pembagunan selalu menjadi topik yang menarik dalam melihat kondisi pertumbuhan ekomoni.[1] Sesuai Pasal dan Undang-Undang Dasar 1945 tentang Pembangunan Nasional yang bertujuan dalam mencapai masyarakat yang adil serta makmur yang mana di dalamnya terdapat indikator keberhasilan pembangunan ekonomi. Keberhasilan tersebut berdampak terhadap peningkatan hidup masyarakat yang akan membawa perubahan dalam perekonomian. Ketika ingin mencapai keseimbangan dalam perekonomian diperlukan sector industri yang berperan dalam pemanfaatan potensi sumber daya alam dengan memperhatikan pelestarian lingkungan hidup.
Tentunya, semua tidak terlepas dari bagaimana manusia dapat mengembangkan berbagai usaha yang produktif yang mana berupa usaha industri besar, menengah serta usaha kecil lainnya di masyarakat.[2] Keberhasilan ekonomi dapat dilihat dari tingkat kesejahteraan masyarakat dengan ditandai meningkatnya konsumsi pada masyarakat. Di dalam pandangan Todaro, yang mengemukakan pendapatnya mengenai dalam pertumbuhan ekonomi meskipun tidak secara otomatis dapat memberikan jawaban dari persoalan kesejahteraan masyarakat. Tetapi, hal tersebut dapat adalah unsur terpenting dalam program pembangunan yang direncanakan untuk mengatasi kemiskinan.[3]
Menurut Abdulsyani, mengungkapkan bahwa semakin baik kondisi sosial ekonomi dalam keluarga yang digarapkan maka, kian mempercepat pembangunan di dalam suatu daerah. Hal ini disebabkan karena mempunyai peranan yang penting yakni tanpa adanya mereka pembangunan ekonomi tidak akan berjalan lancar.[4] Pembangunan ekonomi sendiri adalah proses dimana ada kenaikan pendapatan total serta pendapatan perkapita yang tetap memperhitungkan pertambahan dari jumlah penduduk dengan perubahan fundamental terhadap struktur ekonomi dalam suatu negara dan pendapatan yang merata untuk penduduk.
Pembangunan ekonomi sendiri tidak terlepas dari yang namanya pertumbuhan ekonomi. Di dalam pandangan Sadono Sukirno mengenai pertumbuhan dan pembangunan ekonomi memiliki pengertian yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi ialah proses kenaikan dalam output perkapita yang terjadi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang panjang. Kemudian, untuk pembangunan ekonomi ialah proses perubahan yang terjadi dimana perubahan menuju perbaikan yang dilakukan secara sadar dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.[5]
Pembahasan di atas tentu tak terlepas dari istilah society 5.0. Society 5.0 adalah sebuah konsep yang memungkinkan perkembangan teknologi untuk membantu setiap sendi kehidupan manusia dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Konsep ini digagas pemerintah Jepang.[6] Salah satu faktor yang bisa menjadi penentu keberhasilan kita dalam menghadapi era society 5.0 adalah pembangunan manusia atau masyarakat Indonesia itu sendiri. Manusia adalah sumber daya yang dapat memberikan bakat, keahlian, pengetahuan, dan pengalaman untuk mencapai tujuan.[7] Salah satu hal yang bisa dilakukan dalam upaya pembangunan manusia adalah perbaikan kualitas pendidikan. Tiga faktor dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi society 5.0 yaitu kemampuan dalam memecahkan permasalahan secara kompleks, kemampuan berfikir secara kritis dan kemampuan secara berkreativitas. [8] Selain mendapatkan pengetahuan siswa juga dituntut berfikir kreatif, kritis, analitis sehingga dapat berpengaruh pada kehidupan mereka kelak. Pendidikan juga erat kaitannya dengan kemajuan bidang ekonomi dimana perlunya pendidikan kewirausahaan guna membuat siswa lebih mengerti tentang seluk beluk dunia bisnis dan dapat mengasah daya kreatif untuk menciptakan suatu produk yang mana bisa menjadi nilai jual. Apalagi kita semua tau bahwa era society 5.0 merupakan era dimana teknologi bukan menjadi hal asing lagi, berbagai kalangan usia sudah mengenal manfaat teknologi dan bisa menggunakannya karena era ini merupakan lanjutan dari era digital 4.0. Perkembangan dunia teknologi yang membuat dunia semakin bisa merasakan manfaatnya termasuk dalam hal perkembangan bisnis.
Sebagaimana tujuan dari society 5.0 yaitu kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan tersebut diraih dengan memanfaatkan teknologi sehingga bisa menyeimbangkan antara kemajuan ekonomi dengan penyelesaian masalah sosial yang berpusat pada manusia dan mempermudah semua lini kehidupan masyarakat.[9] E-commerce adalah platform digital yang berupa aplikasi, website, fitur dalam media social, dan lain sebagainya yang memungkinkan adanya transaksi, interaksi, serta kemudahan dalam menjual atau membeli produk, jasa, ataupun data. Masyarakat tentu sudah tidak asing lagi dengan adanya teknologi E-commerce ini, pengenalan kecanggihan oleh era revolusi 4.0 membuat masyarakat perlahan-lahan berubah, pengguna E-commerce yang selalu mengalami peningkatan mengindikasikan bahwa E-commerce adalah salah satu solusi permasalahan yang hadir di tengah era digital ini, seperti kurangnya waktu seseorang untuk berbelanja, mereka bisa memilih E-commerce sebagai solusi dimana mereka bisa berbelanja kapanpun dan dimanapun tidak lagi bergantung pada jam operasional pasar. Fitur-fitur kecanggihan yang ditawarkan E-commerce tentu membuat persaingan antar pengusaha kian serat. Tersedianya beragam barang, kemudahan transaksi, pengiriman barang yang mudah, bebas akses, dan sebagainya membuat pelaku usaha memutar otak bagaimana bisa membuat media promosi yang kreatif agar sesuatu yang dijual dapat lebih banyak menjangkau masyarakat. Era society 5.0 serta berbagai kemudahan yang ditawarkan harus membuat mereka semakin kreatif. Teknologi ini bukan membuat manusia semakin tersingkir dari peradaban, justru hal ini yang harusnya dimanfaatkan, terbukanya pasar global hanya dengan smartphone kita dapat menjelajah dunia justru akan membuat luasnya pasar konsumen juga persaingan yang ketat antar produsen, untuk itu diperlukan daya kreativitas dan inovatif. Pengasahan daya kreatif dan inovatif ini harus dilakukan sejak dini, misalnya dengan dimasukannya mata pelajaran pendidikan kewirausahaan, juga pelatihan-pelatihan masyarakat. (DEW)
Biografi Penulis
Nisfa Nur Azizah Dan Risma Galuh Pitaloka Fahdin adalah mahasiswi dari IAIN Kediri yang tengah menempuh semester lima. Mereka berdua juga termasuk santri syarif hidayatullah cyber pesantren. Azizah merupakan mahasiswa aktif di jurusan Pendidikan Agama Islam, sedangkan Risma adalah mahasiswa aktif di jurusan Tadris Bahasa Inggris. Meski keduanya berbeda jurusan, namun, tulisan dan ide mereka mampu bersatu menjadi sebuah karya tulisan yang akan dibaca oleh banyak orang.
Daftar Footnote
[1] Fajri Hadi, Indikator Penyebab Ketimpangan Perekonomian Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh, Universitas Teuku Umar, Vol. 3, No. 1, (2017), 72.
[2] Adi Putra, Hasan Basri, Representasi Kehidupan Sosial Ekonomi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UKKM) Dikawasan Objek Wisata Percandian Muaro Jambi-Provinsi Jambi, Jambi. Vol. 5, No. 1, (2019), 2.
[3] Gusti Ayu Putri Wahyuni, dkk, Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Bali, Vol. 3, No. 8, (2014), 459.
[4] Lidya E. Renyaan, dkk, Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Sebagai Faktor Penentu Keberhasilan Pembangunan (Suatu Studi di Kecamatan Melalayang), Jurnal Administrasi Publik, Vol. 4, No. 32, (2015), 2.
[5] Rustan, Pusaran Pembangunan Ekonomi, (Makassar: CV SAH MEDIA, 2019), 33.
[6] Umar Al Faruqi, “Survey Paper : Future Service in Industry 5.0” 02, no. 01 (2019): 67–79.
[7] Lili Marlinah, “Pentingnya Peran Perguruan Tinggi dalam Mencetak SDM yang Berjiwa Inovator dan Technopreneur Menyongsong Era Society 5.0” 2, no. 3 (November 2019).
[8] Ahmad Zulkarnain, “Tantangan Pendidikan Untuk Kewirausahaan Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Menuju Era Society 5.0,” In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Program Pascasarjana Universitas Pgri Palembang (Seminar Nasional Pendidikan Pps Universitas Pgri Palembang 2020, Palembang, 2020).
[9] Decky Hendarsyah, “E-Commerce di Era Industri 4.0 Dan Society 5.0” 8, no. 2 (Desember 2019).
Daftar Referensi
Hadir, Fairi. Indikator Penyebab Ketimpangan Perekonomian Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh. 2017. Universitas Teuku Umar. Vol. 3, No. 1. 2017.
Putra, Adi, Basri, Hasan, Representasi Kehidupan Sosial Ekonomi Pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UKKM) Dikawasan Objek Wisata Percandian Muaro Jambi-Provinsi Jambi, Jambi. Vol. 5, No. 1. 2019.
Putri Wahyuni, Gusti Ayu, dkk. Pengaruh Pengeluaran Pemerintah dan Investasi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Kesenjangan Pendapatan Kabupaten/Kota di Provinsi Bali. Bali. Vol. 3, No. 8. 2014.
Lidyan E, Renyaan, dkk. Kondisi Sosial Ekonomi Keluarga Sebagai Faktor Penentu Keberhasilan Pembangunan (Suatu Studi di Kecamatan Melalayang). Jurnal Administrasi Publik. Vol. 4, No. 32. 2015.
Rustan. Pusaran Pembangunan Ekonomi. Makassar: CV SAH MEDIA, 2019.
Al Faruqi, Umar. “Survey Paper : Future Service in Industry 5.0” 02, no. 01 (2019): 67–79.
Hendarsyah, Decky. “E-COMMERCE DI ERA INDUSTRI 4.0 DAN SOCIETY 5.0” 8, no. 2 (Desember 2019).
Marlinah, Lili. “PENTINGNYA PERAN PERGURUAN TINGGI DALAM MENCETAK SDM YANG BERJIWA INOVATOR DAN TECHNOPRENEUR MENYONGSONG ERA SOCIETY 5.0” 2, no. 3 (November 2019).
Zulkarnain, Ahmad. “TANTANGAN PENDIDIKAN UNTUK KEWIRAUSAHAAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT MENUJU ERA SOCIETY 5.0.” In PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG. Palembang, 2020.
No comments