Di bawah naungan purnama nan baswara
Tentang sesuatu yang merampas hati tanpa ampun
Aku sendiri tidak mengerti
Mengapa kuberlabuh dengan perasaan yang sama
Menjadi pengecut yang selalu merindu
Diam-diam mencuri pandangan dari tatapan aksanya yang halim
Dari suatu tempat yang tak diketahuinya
Begitu indah kharismanya dipandang
Lesung pipi yang sangat menarik perhatian
Membuatku dewana
Langkah tegapnya tercipta keramahan
Sembari berdo’a supaya kau membalas pandanganku
I hope you know that
Namun …
Tak semudah menaruh angan
Tak seindah bintang rupawan
Kau yang senantiasa menjadi harsaku
Mungkin kuhanya pantas merengkuhmu dari kejauhan
Mengagumimu dari balik rangkaian diksiku
Menemuimu melalui perantara dewi malamku
Menaruh harap yang tak pasti pada langit-langit penantian
Semoga rasa asing dalam jiwaku ini cepat hilang
Hingga tidak meninggalkan retisalyaku (EN)
Diksi
Harsa = bahagia
Retisalya = luka dalam hati
Baswara = berkilau, bercahaya
Dewana = tergila-gila
Aksa = mata
Halim = lemah lembut
Nisfa Nur Azizah atau akrab disapa Azizah merupakan salah satu mahasiswi program studi Pendidikan Agama Islam yang tengah menempuh semester lima di IAIN Kediri. Begitu juga dengan wanita kelahiran Trenggalek bernama Qinaqorinatul ‘Iliyya yang biasa dipanggil dengan nama Qina termasuk mahasiswi aktif di prodi Pendidikan Agama Islam. Mereka berdua berhasil menyatukan dua pikiran menjadi sebuah puisi yang indah.
NICE SIPU AND THE GENK