Perubahan zaman pada saat ini memberi pengaruh yang besar. Dengan adanya kemajuan zaman berdampak pula pada kemajuan ilmu dan teknologi yang bisa membawa perubahan pada kehidupan manusia. Seiring dengan perubahan tersebut, untuk menghindari ketertinggalan Bangsa Indonesia dengan bangsa lainnya, maka perlu ada upaya yang harus dilakukan yaitu dengan pengembangan kesiapan untuk fisik, mental, dan materil. Namun, itu semua belum cukup apabila tidak berlandaskan pada kesiapan spiritual.
Pengembangan spiritual menjadi tanggung jawab bagi seluruh umat Islam dan juga tokoh agama atau ustadz yang ada di Indonesia. Sebenarnya, tokoh agama sudah memberikan contoh pada umatnya untuk pengembangan spiritual, tetapi banyak umat Islam yang masih mengabaikan dan masih jauh dengan ajaran-ajaran Islam yang ada di Al-Qur’an dan Hadist. Apalagi dengan perubahan zaman di era sekarang yang segala sesuatunya cepat diakses. Dengan segala sesuatu yang cepat diakses ini banyak sekali pengaruh negatifnya dari pada pengaruh positif yag diberikan pada masyarakat. Banyaknya dampak negatif yang diberikan ini sangat bertentangan dengan ajaran Allah Swt. dan sunnah rosul, yang menyebabkan banyak hal-hal buruk yang menimpa umat Islam terutama pada remaja. Namun, tidak hanya remaja karena semua umur bisa mengakses apapun yang diinginkan dengan cepat dan mudah.
Perubahan perilaku ke arah yang lebih baik sangat diharapkan oleh Indonesia terutama pada Warga Jalan Kawi Kecamatan Mojoroto Kota Kediri karena dapat meningkatkan nilai dalam suatu perilaku yang berdampak positif bagi kehidupan bernegara, beragama, dan berinteraksi antara sesama manusia. Pada dasarnya, setiap individu mengalami perubahan, tetapi masih banyak umat Islam yang belum sadar akan perubahan yang lebih baik. Mereka belum sepenuhnya menyadari tingkah laku yang berdampak positif bagi dirinya.
Firman Allah Swt. Dalam surat Ar-Ra’du ayat 11
لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنۡۢ بَيۡنِ يَدَيۡهِ وَمِنۡ خَلۡفِهٖ يَحۡفَظُوۡنَهٗ مِنۡ اَمۡرِ اللّٰهِؕ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوۡا مَا بِاَنۡفُسِهِمۡؕ وَاِذَاۤ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوۡمٍ سُوۡۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗۚ وَمَا لَهُمۡ مِّنۡ دُوۡنِهٖ مِنۡ وَّالٍ
Lahụ mu’aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wāl
“Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.”
Ayat tersebut menjelaskan bahwa perubahan itu tergantung pada dirinya sendiri tidak pada orang lain. Jadi, yang bisa mengubah itu masyarakatnya sendiri bukan tergantung pada tokoh agama. Akan tetapi, tokoh agama mempunyai peran yang penting dalam mensyiarkan ilmu-ilmu agamanya. Sehingga, tokoh agama atau ustadz ini bisa dicontoh oleh masyarakat yang ada di sekitarnya.
Tokoh agama sangat diperlukan dalam kehidupan beragama dalam masyarakat karena dengan adanya tokoh agama membuat keagamaan kita semakin lebih baik. Akan tetapi, sejatinya masih banyak juga masyarakat yang keagamaannya tetap bahkan menjadi semakin buruk. Dengan adanya tokoh agama di dalam lingkungan penulis, penulis ingin melihat bagaimana peran tokoh agama di Jalan Kawi Kecamatan Mojoroto Kota Kediri.
Adanya tokoh agama dalam lingkungan penulis, akhirnya penulis tertarik untuk melihat lebih dalam peran tokoh agama terhadap warga sekitar. Dari hasil wawancara yang dilakukan, penulis mendapat hasil yang cukup positif. Ketika mewawancarai beberapa warga sekitar, warga mengatakan bahwa adanya tokoh agama dalam lingkungannya memberi manfaat, karena tokoh agama yang ada selalu memberi contoh yang patut diikuti yaitu mengimami sholat berjamaah lima waktu di masjid sekitar, ketika pengajian rutinan pun beliau yang menjadi da’i. Beliau dipercaya masyarakat sekitar karena juga pegalaman dan ilmu keagamaanya yang dimiliki. Tidak hanya masyarakat sekitar yang percaya terhadap dakwahnya. Namun, juga sudah dipercayai banyak masyarakat sehingga banyak dari kota-kota di Indonesia terutama di Jawa Timur yang mengundang beliau untuk menghadiri beberapa acara seperti pengajian. Dengan dakwah khasnya beliau yang sampai pada pemahaman masyarakat, sehingga disegani banyak masyarakat dan membuat beliau terkenal. Yang membuat beliau disegani karena tidak hanya dakwahnya tetapi beliau juga mengamalkan ajaran Islam yang telah dijelaskan di dalam Al-Qur’an dan Hadist. Dalam dakwahnya, beliau juga sering memberi contoh-contoh pada kehidupan sehari-hari yang memudahkan masyarakat memahami isi dari dakwah tersebut.
Menurut warga sekitar, beliau selalu semangat ketika mengajarkan amal-amalan Islam yang wajib dijalani. Jiwanya yang merakyat membuat masyarakat mudah menerima apa yang disampaikan dan menjadi suka ketika mengamalkan ajaran Islam. Tidak hanya berdakwah saja, tetapi beliau juga memberi contoh pada masyarakat untuk selalu berbuat kebajikan.
Warga Jalan Kawi telah merasakan manfaat dengan adanya tokoh agama yang ada di lingkungannya dan juga mengerti seberapa berharganya ilmu tersebut. Salah satu warga mengatakan kalau sekarang beliau semakin rajin untuk sholat berjamaah di masjid, dan mengamalkan perbuatan kebajikan lainnya. Tak hanya itu, ketika virus Covid-19 menyerang, masjid di lingkungan penulis, bahkan di seluruh Indonesia pun ditutup. Akan tetapi, masyarakat sekitar tetap menjalankan kewajiban sholat lima waktu, yasinan sendiri di rumah, dan tetap menjalankan kebajikan. Ketika masjid telah dibuka kembali, warga Jalan Kawi kembali mengadakan sholat berjamaah lima waktu, istighosah malam selasa, yasinan setiap selesai sholat magrib pada malam jumat, rutinan pengajian ibu-ibu maupun bapak-bapak, santunan anak yatim, sholat tahajud setiap jumat pagi jam tiga sampai selesai subuh. Kegiatan tersebut membuktikan bahwa peran dari tokoh agama berfungsi dengan maksimal. Kegiatan yang dilakukan saat pademi juga tetap memperhatikan protokol kesehatan. Adapun kegiatan tambahan saat virus Covid-19 sudah mulai menurun yaitu sholat tahajud berjamaah yang dilaksanakan setiap jumat pagi jam tiga sampai selesai subuh, mengingat hal tersebut para jamaah juga berdoa agar diberikan jalan untuk menangani masa pandemi ini.
Jadi, berdasarkan pemaparan yang penulis sampaikan, dapat disimpulkan bahwa tokoh agama telah memainkan peranan penting di masyarakat Jalan Kawi Kecamatan Mojoroto Kota Kediri Jawa Timur. (EN)
Biografi Penulis
Mahasiswi aktif Fakultas Ushuluddin dan Dakwah, Prodi Psikologi Islam, IAIN Kediri semester enam. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat menghubungi dhenisayu24@gmail.com
Referensi
Karimi Toweran, 2018, Peran Tokoh Agama dalam Peningkatan Pemahaman Agama Masyarakat Kampung Toweran Aceh Tengah, Journal of Islamic Education Volume 1 No. 2, Pascasarjana UIN Ar-Raniry
Hj. Khusnul Khotimah, 2015, Peran Tokoh Agama dalam Pengembangan Sosial Agama di Banyumas, IAIN Purwokerto
Supartini, 2018, Peran Tokoh Agama dalam Meningkatkan Sikap Keberagamaan Masyarakat di Dusun Pucung Desa Sendang Ngrayun Ponorogo, IAIN Ponorogo
Ety Nur Inah, 2016, Peranan Tokoh Agama Dalam Meningkatkan Pengalaman Ajaran Agama Islam pada Masyarakat Kuli Bangunan di Kel. Alolama Kec. Mandongan Kota Kendari, Jurnal Hasil-Hasil Peneltian Volume 11 No. 1
Indah Husnul Khotimah, 2018, Dimensi Aksiologi Pendidikan Islam, STAIN Pamekasan.
https://tafsirweb.com/3971-quran-surat-ar-rad-ayat-11.html diakses pada 4 Desember 2020 pukul 12.46 WIB
No comments