Manyaran adalah desa yang berada di kecamatan banyakan, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Indonesia. Di desa tersebut terdapat suatu dusun bernama Dusun Kradenan yang memiliki ciri khas bahwa hampir semua penduduknya berprofesi sebagai pengrajin genteng (atap rumah). Genteng adalah komponen dari atap yang menutupi permukaan bagian atas yang terdiri dari bagian-bagian yang tersusun saling bertindih (overlapping). Genteng dapat dibuat dalam bentuk dan cara pemasangan yang bervariasi, tetapi bentuk yang paling umum adalah segi empat. Atap dapat dibuat dari berbagai jenis bahan seperti kayu, batu, tanah liat, serat, aspal, plastik, asbes, dan logam tergantung kebutuhan dan biaya pembangunan. Genteng harus dibuat tahan air karena melindungi bangunan dari hujan.
Di dalam pemroduksian yang paling familiar di Dusun Kradenan adalah jenis genteng tanah liat. Kenapa demikian? Selain karena bahannya yang waktu itu mudah didapat, juga karena banyak tangan warga yang sudah terampil secara turun-temurun. Bahkan, kalian bisa mendapati pengrajin genteng ini saat mulai memasuki Dusun Kradenan. Susunan genteng yang menggunung di depan rumah menjadi suatu ciri khusus saat memasuki dusun ini.
Perlu diketahui pada mulanya warga desa Kradenan adalah pemroduksi bata yang sama-sama asal-muasalnya dari tanah liat. Luasnya tanah zaman dahulu membuat mereka berinisiatif untuk mengolahnya menjadi bata. Oleh karena itu, banyak sekali penjual-penjual bata di sana dan menjadi profesi tetap mereka dalam mengumpulkan kepingan-kepingan uang. Namun, lambat tahun tingkat jual bata tidak sesuai dengan target mereka membandingkan kuantitas dan keuntungan yang dihasilkan bata tidak sebanding dengan keadaan tempat dan ekonomi yang semakin hari semakin berkembang. Tak urung banyak tempat produksi yang memilih untuk berhenti karena tidak sebandingnya modal dengan hasil. Setelah melalui berbagai uji coba pembuatan dan perbandingan antara bata dan genteng. Ternyata genteng justru memiliki nilai jual yang bisa dikatakan lumayan di pasaran. Mengetahui itu banyak warga yang sedikit demi sedikit mengikutinya, karena dianggap bisa menutup kebutuhan keseharian dan mampu memperbaiki perekonomian keluarga. Semenjak saat itu, peralihan dari pemroduksi bata berubah menjadi pemroduksi genteng, hingga kini Desa Kradenan terkenal dengan nama “Desa Genteng” alias desa dengan jumlah pengrajin genteng yang dominan.
Tanah yang dahulunya dari lahan tanah milik sendiri, kini harus mencari sumber dari daerah lain. Karena itu tak jarang tanah-tanah di Dusun Kradenan yang berlubang lebar dan dalam. Hal ini dikarenakan pada dahulunya mereka mengambil tanah untuk bakal bata dan genteng dari tanah sendiri.
Kemudian, dtinjau dari berbagai jenis genteng adalah salah satu jenis genteng yang cukup umum dipakai di atas atap orang Indonesia, sehingga dalam pemasarannya pun juga tidak terlalu sulit. Genteng sebagai atap yang merupakan salah satu bagian terpenting dalam pembangunan rumah. Adapun untuk pemasangan genteng harus dilakukan pada atap yang miring dengan menerapkan sistem saling mengikat dan mengunci (inter-locking). Adapun kelebihan dari jenis genteng ini adalah harganya ekonomis, berbobot ringan, bahannya yang cukup kuat untuk diinjak memudahkan proses membetulkan genteng bocor. Di balik kelebihan pasti juga terdapat kekurangan karena kesempurnaan hanyalah milih-Nya. Kekurangan jenis genteng ini yakni memerlukan ketelitian lebih ketika dipasang agar tidak bocor, rentan terhadap lumut dan jamur sehingga harus dilapisi cat atau glasur, dan pemasangan pola zig-zag sistem sambungan inlock cukup merepotkan.
Namun, tingkat kelakuannya lebih tinggi yang berakibat banyak yang berpindah profesi dari yang mulanya pengrajin bata menjadi genteng. Di dalam pemilihan kualitas genteng terbukti memilih jenis genteng terbaik bukanlah perkara yang mudah. Pasalnya, tiap genteng memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk itulah, baik pengusaha atau pembeli diharuskan bisa memilih genteng mana yang sesuai dengan kebutuhan. Pasalnya, beberapa varian genting menawarkan ketahanan yang bisa mencapai 100 tahun. Bahkan, varian lain memiliki keunggulan tampilan yang menarik. Namun, umurnya relatif lebih singkat. Untuk itulah harus mengetahui genting seperti apa yang benar-benar dibutuhkan rumah. Dusun Kradenan memiliki beberapa varian dalam pemroduksian, ada pun itu adalah jenis genteng plentong. Genteng plentong adalah salah satu produk atap bangunan tradisional di Indonesia. Genteng plentong ini sudah banyak dipakai pada bangunan rumah tradisional terutama di area Jawa, seperti pada rumah adat Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, bukan berarti jenis genteng lain tidak diproduksi. Jenis genteng lain juga diproduksi, tetapi tidak sebanyak jenis genteng plentong dikarenakan tingkat minatnya tidak terlalu besar.
Lantas, dari titik mana peluang perekonomian bisa dicapai warga Desa Manyaran di kemudian hari? Hal ini ada kaitannya dengan proses pembangunan bandara yang tengah marak-maraknya. Sebagai tetangga, sekaligus desa yang dekat dengan pembangunan besar-besaran bandara ini warga Manyaran bisa memanfaatkan potensinya untuk semakin meningkatkan kualitas sumber daya alam dan manusianya.
Dewasa ini dapat diketahui tema tradisional sangatlah menjalar dan mengakar pada banyak bidang bisnis, terkhusus pada bidang pembukaan tempat-tempat wisata. Penggunaan tema tradisional ini menjadi tema yang sangat digandrungi oleh para pengunjung. Ada perkiraan dua titik peluang yang bisa melesatkan perekonomian warga yakni bidang wisata daerah dan wisata kuliner. Dari segi wisata daerah, warga asli bisa membuat wisata kriya dengan memberikan pelatihan-pelatihan para pengunjung untuk memanfaatkan tanah liat selain pembuatan genteng juga bisa menjadi sesuatu hasil seni yang berharga. Seperti cangkir, piring, vas, dan kerajinan tanah liat lainya. Kemudian, genteng pun juga bisa dimanfaatkan sebagai pelengkap dalam mencapai tema tradisional yang lebih kental.
Sedangkan untuk segi kuliner, para warga bisa mencari satu produk yang bisa dikembangkan. Contohnya, Kediri yang dikenal dengan gethuk pisang dan tahu takwa. Dua jenis makanan ini bisa menjadi potensi bisnis yang tidak kalah saing dengan produk lainnya. Walaupun telah banyak aneka jajanan lainnya, tidak sedikit para pengunjung yang nantinya akan berkunjung memilih makanan tradisional. Kemudian, satu lagi kuliner yang ‘tak asing bagi masyarakat Kediri yakni pecel tumpang. Nasi Tumpang Pecel atau biasa disebut pecel tumpang adalah makanan khas daerah Kediri yang berupa nasi yang menggunakan kuah berupa sambal tumpang dan juga sambel pecel. Sambal tumpang sendiri merupakan sambal yang dibuat dengan bahan baku tempe yang sudah kering (tempe bosok) dan dimasak dengan ayam serta kadang-kadang rambak (kulit sapi) atau juga topping sederhananya hanya kulupan (biasanya terdiri dari berbagai macam sayur hijau), tahu, tempe, peyek kemudian disiram dengan sambal tumpang. Nasi tumpang populer di daerah Kediri dan sekitarnya dan digunakan sebagai menu sarapan pagi, kuliner yang satu ini bisa dijumpai di warung-warung makan di pagi hari.
Tentu sebelumnya itu semua tergapai kita musti mengolah sumber daya manusianya terlebih dahulu, serta juga kekompakan warga. Karena adanya suatu ide tanpa ada penggerak dalam mewujudkan ide tersebut bagaikan orang yang ingin kenyang, tetapi tidak mau beranjak ke dapur untuk makan. Nah, perlu diketahui bahwasanya banyak pengusaha muda juga sudah memulai dan merintis mengembangkan ide-ide mereka. Komponen pokok dalam perwujudan harapan adalah kesadaran diri. Para ahli mempunyai pendapat yang beragam tentang kesadaran diri. Di antaranya menurut Mayer seorang ahli psikologi dari University of New Hampshire yang menjadi koformulator teori kecerdasan, berpendapat bahwa kesadaran-diri berarti waspada baik terhadap suasana hati maupun pikiran seseorang tentang suasana hati. Goleman menjelaskan kesadaran diri yaitu perhatian terus menerus terhadap keadaan batin seseorang. Di dalam keadaan refleksi diri ini, pikiran mengamati dan menggali pengalaman, termasuk emosi.
Jika pun ada pandangan lain ke depan Desa Manyaran termasuk ke dalam jajaran tanah yang akan harus tertindas untuk lahan perluasan bandara kelak, pemanfaatan hasil dari itu bisa digunakan untuk modal dalam bisnis yang telah diajarkan. Tentunya, daerah-daerah sekitar pembangunan besar ini pasti berharap sesuatu yang bisa mensejahterakan kehidupan masyarakat secara berkelanjutan. Hidup muda-mudi kreatif pengelolaan dan pengembangan bangsa kelak. Hidup negeriku dan jayalah selalu.
Profil Singkat Penulis
Nama lengkap Alfi Nur Sholihah, mahasiswa aktif semester satu program studi komunikasi dan penyiaran islam IAIN Kediri. Adapun prestasi yang pernah dicapai ialah penulis novelet berjudul ‘The Adventure with Han(tu)’ dan beberapa antologi puisi, serta cerita pendek di beberapa penerbit Nusantara. Ingin lebih mengenal selengkapnya bisa tanyakan melalui email alfinursholihah@gmail.com
No comments