Di era teknologi ini, banyak perubahan yang terjadi salah satunya adalah bidang perdagangan. Dulu, perdagangan dimulai dari pasar tradisional yang menggunakan proses jual beli secara langsung. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi perdagangan tidak hanya dilakukan secara langsung akan tetapi juga bisa berlangsung secara online. Hal itu, dilakukan melalui aplikasi-aplikasi belanja online maupun media sosial. Aplikasi-aplikasi belanja online tersebut, diantaranya seperti; Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, Bukalapak, dll. Aplikasi belanja tersebut, dimanfaatkan oleh para pedagang untuk meningkatkan penjualan mereka. Selain itu, mereka juga memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produk mereka. Hal ini, cukup menjadi fenomena yang baik bagi kita semua.
Toko online mampu membantu pedagang untuk memperluas penjualan mereka. Mereka tidak hanya mendapatkan pembeli dari daerahnya saja tapi juga dari daerah luar. Contohnya seperti; Pak Ahmad yang memiliki toko baju, beliau biasanya berjualan di desanya saja. Namun, setelah beliau membuka toko online, Pak Ahmad dapat memperluas penjualan hingga ke kota. Bahkan tidak hanya sampai ke kota, Pak Ahmad juga dapat memperluas penjualaannya hingga ke luar kota atau bahkan ke seluruh wilayah Indonesia. Dalam hal ini, toko online tidak hanya mempermudah penjual tapi juga mempermudah pembeli. Pembeli tidak perlu capek- capek keluar untuk berbelanja, pembeli hanya perlu membuka aplikasi belanja online lewat ponsel mereka masing-masing. Sayangnya, fenomena toko online ini juga memicu kecurangan. Seringkali terjadi banyak penipuan, seperti; barang palsu, barang rusak, paket tidak datang, dll. Untuk itu, dalam berbelanja online kita membutuhkan kehati-hatian. Kita sebaiknya mengecek terlebih dahulu melalui review dan mencari tahu lebih lanjut mengenai kebenaran barang tersebut. Jika sudah terbukti barang tersebut sudah sesuai dengan gambar yang ditampilkan seperti pada aplikasi dan barang tersebut telah dinilai bagus oleh banyak orang, maka silahkan anda membeli barang tersebut.
Toko online berhasil menjadi primadona masa kini. Toko online banyak diminati karena lebih efisien dan terjangkau. Berbagai macam barang dijual di Toko online dengan harga lebih murah daripada di Pasaran. Barang-barang yang dijual dalam aplikasi tersebut cukup lengkap mulai kebutuhan rumah, kebutuhan sekolah, skincare/kosmetik, barang elektronik, pakaian, dll. Siapa yang tidak tergoda oleh barang murah dengan harga yang terjangkau? Tentunya banyak orang yang tergiur dengan hal tersebut. Tidak hanya mudah dan terjangkau Toko online juga sering memberikan diskon bahkan hingga 50% untuk pembeli. Mereka juga kerapkali memberikan voucher gratis ongkir hingga ke seluruh wilayah Indonesia. Hal tersebut yang membuat toko online, seperti; Shopee, Tokopedia, Lazada dan yang lainnya menjadi banyak peminat. Tapi ada pula orang yang lebih memilih belanja dengan melihat barangnya langsung (Pergi ke toko). Hal itu, dilakukan mereka untuk menghindari penipuan, terutama barang elektronik karena anggapan mereka barang elektronik dengan harga murah pasti barang palsu dan mudah rusak. Tak hanya barang palsu, saat ini juga beredar nomor tidak dikenal tiba-tiba mengirimkan file berisi paket. Hal itu, dilakukan pelaku untuk mencuri data pemilik nomor.
Ternyata tidak semua orang beranggapan seperti itu, ada juga yang beranggapan selagi kita pintar dalam memilih, maka kita akan mendapat barang yang bagus. Maka dari itu, platform belanja online sering diserbu oleh para pelanggan terutama perempuan. Karena perempuan lebih sering berbelanja daripada laki-laki. Oleh karena itu, toko online seringkali menjadi penguras uang bagi mereka yang tergiur dengan barang-barang yang dijual di toko online tersebut. Pembeli seringkali kalap dalam membeli barang. Bahkan, tanpa sadar mereka telah menghabiskan uang dengan berbelanja online. Pasalnya, mereka tak hanya membeli barang yang mereka butuhkan saja tapi juga membeli barang yang mereka inginkan. Tentu saja apabila kita membeli barang yang tidak kita butuhkan pasti nantinya barang itu tidak berguna dan berakhir terbengkalai dalam Gudang. Orang-orang seperti itu adalah orang yang boros. Mereka akan menghabiskan uang seenaknya tanpa harus berfikir panjang. Padahal, masih banyak kebutuhan yang harus mereka penuhi, seperti; kebutuhan pokok, kebutuhan sekolah, tagihan listrik, pajak dan lain sebagainya. Jika seseorang terus-menerus bersikap boros seperti itu, maka ia akan kesulitan mengatur keuangan untuk selama-lamanya. Hal itu, juga tidak menutup kemungkinan akan membuat pelaku pemborosan menjadi miskin di masa depan. Selain itu, pelaku juga akan kesulitan untuk menahan agar tidak membeli sesuatu. Kesulitan- kesulitan itu yang nantinya akan menjadi faktor kemiskinan mereka di masa depan.
Sifat konsumerisme adalah sifat seseorang yang menganggap barang-barang mewah sebagai sumber kebahagiaan. Mereka yang memiliki sifat ini, beranggapan bahwa dengan membeli barang mewah kesedihan mereka akan hilang. Dengan adanya toko online dapat membantu orang yang memiliki sifat ini dapat memenuhi hasratnya untuk membeli barang mewah yang diinginkannya dengan harga yang jauh lebih terjangkau. Tentu saja, hal ini menjadi peluang untuk para pedagang online karena dengannya mereka akan mendapatkan peluang untuk mendapatkan pundi-pundi uang. Sifat konsumerisme ini akan sangat menguntungkan bagi para pedagang. Namun hal itu, juga akan sangat merugikan bagi orang yang memiliki sifat tersebut. Orang yang memiliki sifat konsumerisme akan merasa menyesal setelah menghabiskan uangnya untuk berbelanja. Banyak orang yang telah menjadi korban dari sifat konsumerisme ini diantara adalah para selebgram, tiktokers, food vlogger bahkan artis- artis yang kita kenal. Mereka menjadi korban ngetrendnya barang kemudian mereka menyesal karena banyaknya hutang yang mereka peroleh dari perbuatan tersebut. Walaupun hal itu berhasil membuat mereka senang karena berhasil membeli barang yang mereka inginkan. Tapi menyesal saja juga percuma, karena semuanya sudah terlambat uang sudah habis untuk berbelanja dan mereka harus kembali bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Harusnya kejadian tersebut membuat mereka kapok dan tidak mengulangi hal tersebut. Karena sejatinya kita, tidak akan pernah puas untuk membeli sesuatu yang kita inginkan. Seiring berjalannya waktu, juga akan ada banyak hal baru yang terus bermunculan. Akan ada barang yang ngetrend pada masanya. Namun, beberapa bulan kemudian ada lagi barang baru. Jika terus menerus menuruti hal tersebut, maka uang kita akan habis terkuras dan kebutuhan kita belum tentu berhasil kita penuhi. Jadi, marilah kita lebih bijak lagi dalam berbelanja, pikirkan dulu apa yang butuhkan. Setelah semua kebutuhan terpenuhi, silahkan anda membeli barang yang anda inginkan sebagai Self Reward karena anda telah berhasil memenuhi kebutuhan anda dan keluarga anda.
Penulis: Ninik Widyawati
No comments