Pada awal 2020 ini, dunia dikagetkan dengan wabah yaitu pandemi virus corora (Covid-19) yang mana hampir menyebar di seluruh negara di duniaa khususnya negara Indonesia. Bahaya dari pandemi Covid-19 ini dapat mengakibatkan kematian. Sehingga memunculkan beberapa peraturan kebijakan, anjuran, dan edaran, dari pemerintah Indonesia baik dari pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah berkaitan pandemi ini.
Upaya terus dilakukan untuk mencegah dan menghentikan penyebaran Covid-19 salah satunya di Desa Wonoasri, Kecamatan Grogol, Kabupaten Kediri. Desa yang memiliki 4 RW dan terbagi menjadi 17 RT terus melakukan upaya pencegahan penyebaran dengan mematuhi peraturan dari pemerintah Indonesia. Desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa perempuan ini juga melakukan beberapa cara yang lain seperti pembagian masker dan handsanitizer sebaga salah satu cara untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19 ini. Banyak warga yang telah mematuhi peraturan pemerintah yang ada. Namun, juga masih ada warga masyarakat Desa Wonoasri yang menganggap virus ini adalah hal sepele.
Desa ini memiliki dua keyakinan yang berbeda yaitu Kristen dan Islam. Walaupun begitu mereka tetap menjunjung tinggi rasa toleransi dalam melakukan gerakan gotong royong, kerja sama, dan lain-lain. Sehingga tercipta kekompakan dan rasa solidaritas yang tinggi. Contohnya, bisa kita lihat ketika mereka melakukan kerja bakti bersama guna untuk menjaga kebersihan Desa Wonoasri.
Menurut tokoh masyarakat Desa Wonoasri seperti Kepala Desa, Ketua PKK, tokoh Agama Islam, tokoh dari Agama Kristen, serta ketua karang taruna. Mereka menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 ini memang benar-benar ada dan harus dihadapi bersama. Kita juga harus mencari solusi terbaik untuk menghadapi pandemi ini, karena pandemi ini sangat mempengaruhi aktivitas dan perekonomian warga. Oleh karena itu, harus ada penindak lanjutan tanpa melanggar peraturan yang telah diterapkan pemerintah. Warga masyarakat Wonoasri harus lebih hati-hati, dan mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang ada, mengingat setiap harinya yang positif terkena covid-19 semakin meningkatkan. Warga diharapkan tidak lengah dengan keberadaan virus ini.
Walaupun masyarakat merasa terganggu dengan kebijakan yang telah diterapkan oleh pemerintah. Namun, masyarakat harus tetap mematuhi peraturan yang ada. Hal ini dilakukan demi keselamatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Wonoasri. Pandemi ini bisa dikatakan merugikan masyarakat. Hal itu karena kita dibatasi dalam melaksanakan aktivitas ataupun kegiatan-kegitan yang lain. Aktivitas bisa berjalan namun ada aturan yang membatasinya. Seperti penerpan PPKM yang mengharuskan pedagang tutup jam 20.00 WIB. Hal ini menjadikan suatu keresahan sendiri yakni pedagang di Wonoasri. Padahal, mereka sangatlah membutuhkan penghasilan untuk hidup sehari-hari. Untuk itu, kita harus memiliki solusi atau alternatif lain untuk menghadapi kebijkan tersebut agar semua bisa berjalan sesuai dengan keinginan kita.
Semua perangkat desa dan jajarannya telah sering melakukan sosialisasi serta himbauan kepada masyarakat desa agar tidak lupa untuk menjaga kesehatan dan memematuhi protokol kesehatan. Selain itu, mereka juga sering membagikan masker dan handsanitizer serta melakukan penyemprotan disinfektan. Di dalam waktu dekat ini juga telah di adakan vaksinasi bersama dan akan terus digerakkan untuk melakukan vaksinasi sebagai bentuk upaya untuk memperkuat imun warga Desa Wonoasri terhadap adanya Covid-19. Baik kepala desa, pemuka agama, dan tokoh masyarakat lainnya memiliki peranan yang sangat penting dalam penggerakan pemutsan mata rantai Covid-19. Masyarakat lebih cenderung akan meniru perilaku orang-orang yang mereka anggap segan dan berpengaruh dalam kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, setiap elemen masyarakat diharapkan dapat bersama-sama membangun Desa Wonoasri menjadi lebih baik lagi dan menjadi desa yang dapat terbebas dari Covid-19, yaitu dengan memutus rantai Covid-19 sesuai dengan arahan dari pemerintah dan perangkat Desa Wonoasri.
Di dalam agenda program kegiatan Kuliah Kerja Nyata Dari Rumah (KKN-DR) IAIN Kediri 2021 oleh mahasiswa yang bertempat tinggal di sekitar Desa Wonoasri, dilaksanakan sosialisasi tentang bahaya dari Covid-19 dan cara memutus rantai penyebaran Covid-19 kepada warga masyarakat. Masyarakat setempat menyambut kegiatan ini dengan antusias. Masyarakat diberikan wawasan bahwa Covid-19 bisa dikatakan bahaya bisa juga dikatakan tidak. Virus ini bisa dikatakan bahaya apabila menyebar dan tidak segera ditangani dan menyebar kepada orang yang memiliki riwayat penyakit dalam yang dapat menyebabkan kematian. Selain itu, virus ini juga bisa dikatakan tidak bahaya. Apabila imun tubuh telah kuat atau siap melawan virus dan selain itu juga tidak memiliki riwayat penyakit dalam. Meskipun demikian, virus ini tidak bisa diangggap remeh, mengingat kerugian yang dialami oleh penderita Covid-19. Salah satu hal yang dialami penderita Covid-19, mulai dari hilangnya indra penciuman selama beberapa hari, dada juga yang akan merasa sesak napas serta tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa.
Virus Covid-19 dapat dihindari dengan melakukan pola hidup, seperti sering melakukan olahraga baik itu bersepeda, jogging, jalan-jalan, senam, dan apapun olahraga yang kalian gemari. Selain itu, harus sering berjemur dibawah sinar matahari setidaknya lakukan 15 menit hingga 30 menit. Berjemur dapat dilakukan dengan beraktivitas yang lainnya seperti menyapu, menyimak kuliah, bersenam, jalan-jalan di sawah, membersihkan rumput di depan rumah. Menjaga pola makan juga salah satu cara menghindari Covid-19. Maka, lakukan makan 3 kali sehari dengan memakan makanan yang bergizi dan mengandung 4 sehat 5 sempurna, seperti nasi, tahu, tempe, ayam, telur, sayur-sayuran, buah-buahan susu serta air putih.
Masyarakat juga diminta untuk memakai masker kemanapun pergi karena dengan masker dapat mencegah penularan virus. Selain itu, selalu jaga jarak dengan orang lain minimal 2 meter dan rajin cuci tangan dengan sabun sebelum masuk rumah atau melakukan aktivitas. Selalu bawa handsanitizer kemanapun kalian pergi, agar kalian dapat menggunakannya sebelum dan sesudah makan atau sebelum dan sesudah beraktivitas. Selain itu, usahakan untuk tidak terlalu stress dan tetaplah berpikir positif. Tips terakhir yang diberikan dalam sosialisasi yaitu tentang menjaga pola tidur. Dengan pola tidur yang baik akan menjaga kestabilan imun tubuh dan dapat terhindar dari serangan virus.
Tidak hanya sosialisasi saja yang menjadi agenda peserta KKN-DR IAIN Kediri 2021, agenda lainnya yaitu melakukan pembagian masker dan handsanitizer pada setiap RT di Desa Wonoasri. Diharapkan dengan ini seluruh warga masyarakat Desa Wonoasri dapat selalu mematuhi prokes dan dapat terhindar dari wabah Covid-19. Sehingga dapat membantu memutus penularan Covid-19. Setelah adanya kegiatan ini, masyarakat akan lebih sadar akan bahayanya virus Covid-19 dan pentingnya mematuhi kebijakan dan himbauan dari pemerintah yang ada. Sebab dengan cara tersebut dapat mempercepat terputusnya rantai Covid-19 dan aktivitas dapat berjalan normal seperti sediakala. (DEW)
Biodata Penulis
Siti Nuraniza, mahasiswi Prodi Pendidikan Agama Islam di IAIN Kediri yang saat ini menempuh semester 7. Penulis lahir di Nganjuk dan dapat dihubungi melalui e-mail sn.aniza26@gmail.com atau IG @sn.aniza
Daftar Pustaka
Sinar Rizky A dkk, Menumbuhkan Kesadaran Masyarakat Indonesia Untuk Memutus Rantai Penyebaran Wabah Covid-19, Jurnal Global Citizan, Vol. IX, No. 1,2020.
Mohammad Saad Ibnu Wafiq dkk, Langkah Dasar Memutus Rantai Penyebaran Covid-19 Melalui Edukasi Protokol Kesehatan Siswa MI Al-Ikhsan, Vol.1 , No.1 , 2020.
Mesa Sukmadani Rusdi, Edukasi Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19, Vol.1 , No.1 , 2021
No comments