Mutu pendidikan yang diinginkan tidak terjadi begitu saja, tetapi mutu perlu direncanakan. Perencanaan yang matang merupakan salah satu bagian dalam upaya meningkatkan mutu. Mutu yang baik memiliki standar. Secara nasional diberlakukanlah standar-standar mutu pendidikan, yang disebut Standar Nasional Pendidikan (SNP).Mutu pendidikan disuatu sekolah dapat dikatakan baik maupun masih rendah itu sangat dipengaruhi dari peran seorang pemimpin disuatu sekolah.
Seorang pemimpin sekolah memiliki peran strategis untuk mewujudkan kualitas sekolah pendidikan. Lembaga ini membutuhkan pemimpin yang memiliki kemampuan dalam memimpin. Penggerak utama adalah tokoh dan inspirasi dalam merancang dan mengerjakan kegiatan di sekolah. Pemimpin bukan hanya seorang manajer, dia juga harus menjadi pembangun mental, moral, semangat, dan kolektivitas untuk jajaran bawahannya dan tidak hanya menggunakan aturan tertulis, tetapi juga sikap perilakunya, figur, dan contoh dalam melakukan agenda transformasi kepemimpinan yang lebih baik. Pemimpin tidak harus dianggap sebagai objek eksploitasi, dengan demikian bawahannya harus dianggap sebagai teman dan mitra kerja. Jadi, tidak ada kesewenang-wenangan dan ketidakadilan. Karena tanpa bawahan pemimpin kurang berarti.
Selanjutnya, tentang kepemimpinan, Albaros (2012:17) mendefinisikan kepemimpinan merupakan suatu proses yang melibatkan pemimpin dan para pengikutnya, dimana sang pemimpin mempengaruhi mereka untuk melakukan apa yang diinginkannya.
Kepala sekolah dalam proses pembelajaran memiliki peran yang sangat strategis serta mempunyai tanggung jawab yang berat untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. Pola kepemimpinannya akan sangat berpengaruh bahkan sangat menentukan kemajuan sekolah. Oleh karena itu, dalam pendidikan modern kepemimpinan kepala sekolah merupakan jabatan strategi dalam mencapai tujuan pendidikan.
Salah satu penentu keberhasilan sekolah terletak pada kepala sekolahnya. Terdapat hubungan biimplikasi antara keberhasilan kepala sekolah dengan sekolah itu sendiri. Seorang kepala sekolahdikatakan sukses melaksanakan tugasnya jika sekolah sukses menjalankan programnya ditambah dengan peningkatan prestasi di berbagai level. Begitupun sebaliknyasekolahakan mencapai prestasi yang baik apabila dipimpin oleh seorang kepala sekolah yang kompetensinya tinggi. Hal ini akan berdampak positif bagi keberlangsung kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut. Implikasi lain yang akan diterima adalah tingkat kepercayaan masyarakat akan meningkat seiring dengan prestasi sekolah yang meningkat.
Dengan demikian keberhasilan sekolah banyak ditentukan keberhasilan kepala sekolah dalam menjalankan peranan dan tugasnya. Peranan adalah seperangkat sikap dan perilaku yang harus dilakukan sesuai dengan posisinya dalam organisasi. Peranan tidak hanya menunjukkan tugas dan hak, tapi juga mencerminkan tanggung jawab dan wewenang dalam organisasi. Peranan kepala sekolahdalam meningkatkan mutu pendidikan:
- Sebagai Edukator, kepala sekolah telah menjalin hubungan baik dan memberikan motivasi kepada guru, pegawai, dan siswa. Kepala sekolah juga sering memberikan arahan dan masukan tentang model pembelajaran yang menarik daninovatif.
- Sebagai Administrator, kepala sekolah membuat perencanaan, yang terdiri dari perencanaan jangka pendek, menengah, dan panjang. Pengorganisasian, pembagian tugas serta wewenang kepada guru-guru dan pegawai sekolahsesuai dengan struktur organisasi sekolah yang telah disusun dan disepakati bersama. Pengarahan, memberikan pengarahan tentang satuan pelajaran, membuat rencana anggaran pendapatan belanjasekolah(RAPBS).
- Sebagai Supervisor, kepala sekolah melaksanakan metode yang bervariasi, mengatasi permasalahan yang dihadapi guru dan memberi pelayanan kepada guru agar dapat menggunakan kemampuannya dalam melaksanakantugas.
- Sebagai Leader, kepala sekolah memiliki kemampuan membangun visi, misi, dan strategi lembaga, mempunyai keterampilan melakukan komunikasi dan memiliki kemampuan untuk mengambilkeputusan.
Kepala sekolah adalah sebagai pusat perhatian, maka penampilan seorang kepala sekolah harus selalu dijaga integritasnya, selalu terpercaya, dihormati baik sikap dan perilaku maupun perbuatannya. Kepala sekolah pada hakekatnya adalah sumber semangat bagi para guru, staf, dan muridnya, sehingga mereka menerima dan memahami tujuan sekolah secara antusias, bekerja dan bertanggungjawab atas tujuan sekolah. Kepala sekolahhendaknya dapat menghargai apapun yang dihasilkan oleh para guru, staf dan siswa sebagai tanggungjawabnya. Penghargaan dan pengakuan kepala sekolah dapat diwujudkan dalam berbagai bentuk, seperti kenaikan pangkat, fasilitas, kesempatan mengikuti pendidikan dan sebagainya.
Perilaku kepala sekolah juga harus dapat mendorong dan meningkatkan kinerja guru dengan cara menunjukkan rasa bersahabat, dekat tapi profesional dan penuh pertimbangan terhadap guru baik secara individu maupun kelompok (Mulyono, 2009:143).
Sekolah yang bermutu adalah sekolah yang keadaan atau kondisinya memiliki sifat-sifat yang sesuai tuntutan ideal dan harapan kepala sekolah, guru, pegawai, siswa, orang tua, penyandang dana, dan pemakai lulusan sekolah (Kosasih ,2010:16).Agar tuntutan ideal dan harapan tersebut dapat direalisasikan maka ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh sekolah untuk menuju arah tersebut, sebagaimana dikatakan oleh Sukmadinata, (2010:9-11) bahwa ada beberapa prinsip yang perlu dipegang dalam menerapkan mutu pendidikan diantaranya: a) Peningkatan mutu pendidikan menuntut kepemimpinan profesional dalam bidang pendidikan; b) Peningkatan mutu pendidikan harus melakukan loncatan-loncatan yang mampu bersaing di dunia global; c) Uang bukan kunci utama dalam usaha peningkatan mutu; d) Kunci utama dalam peningkatan mutu adalah komitmen pada perubahan; e) Memiliki pengetahuan dan keahlian dalam menyiapkan para siswa memasuki pasar kerja yang bersifat global; f) Program peningkatan mutu dalam bidang komersial tidak dapat dipakai secara langsung dalam bidang pendidikan, tetapi membutuhkan penyesuaian dan penyempurnaan, g) Salah satu komponen kunci dalam program mutu adalah sistem pengukuran; dan i) Masyarakat dan manajemen pendidikan harus menjauhkan diri dari dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan tidak dengan program- program singkat.(DEW)
Biografi Penulis
Dengan dosen pembimbing: Prof. Dr. Zulmuqim, MA dan Dr. Hj. Demina, M.Pd * adalah mahasiswa pascasarjana IAIN Batusangkar dengan Jurusan Manajemen Pendidikan Islam. Selain sibuk dengan kegiatan perkuliahan, penulis juga menjadi guru bahasa Inggris di SMPN 12 Sijunjung. Untuk mengenal lebih jauh tentang penulis dapat follow akun instagram @rikawahyuni12_ dan akun facebook Rika Wahyuni. Pembaca juga dapat menghubungi e-mail pribadi penulis rikawahyuni12684@gmail.com
REFERENSI
Albaros. Muhyidin. 2012. Kepemimpinan Pendidikan. Mengembangkan Karakter, Budaya. dan Prestasi Sekolah di Tengah Lingkungan Yang Terus Berubah. Yogyakarta : Insan Madani
Kosasih, Engkos. 2010. Implementasi manajemen Strategis. Di Tingkat Satuan Pendidikan Menengah. Bandung: PT Setia Purna invest
Mulyono. 2009. Manajemen Administrasi & Organisasi Pendidikan. Yogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sukmadinata.N.S., Novi.J.A. & Ahmad. 2010. Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah menengah; Konsep, Prinsip, dan Instrumen. Bandung: PT Refika Aditama.
No comments