Aku saksikan gedung menjulang
Gagah, bagiku tak menawan
Bagaikan bayi, kendaraan merangkak di atas karpet hitam
Dikejauhan kulihat massa, berbondong-bondong mengampiri tempatku berdiri
Kobaran semangat menggerogoti hingga ke relung jiwa
Ribuan mata turut bercerita
Marah, ambisius dan kecewa
Kami berbeda raga namun satu rasa
Kami mulai bersuara
Gegap-gempita mengudara
Kami di sini, bukan tuk duduk termangu
Meminta keadilan
Berikan hak kami
Sumpah janji, menguap bagai air kali
Di sini, kami berjuang…!
Di antara ribuan langkah dan harapan
Demi penghidupan yang penuh arti karena itu keyakinan kami
Ini negeri kaya penuh sejuta makna yang mengobralkan berjuta-juta impian namun tiada bermakna
Di sini, kami melangkah…!
Di antara kekejaman zaman, karena kami yakin
Inilah negeri yang memberikan secercah harapan
Di antara kehampaan hidup kami, berjuta impian telah dirampas oleh tangan kekuasaan
Saat ini, aku berpikir
Apakah telinga itu berfungsi
Mendengar suara jeritan hati nurani
Yang melolong di seluruh negeri, meminta belas kasihan kepada sang pemilik hati
Lengkingan terdengar nyaring bagai tertancap besi
Getarnya di rasakan seisi bumi
Tapi sang pemilik hati nurani, bertingkah seakan dirinya tuli
Sekuat apapun lolongan, seakan lengkingan tak pernah terjadi (DEW)
Biografi Penulis
Namanya adalah Jazilatul Falahiyah. Dia lahir di Lamongan, Jawa Timur pada tanggal 2 Oktober 2000. Sejak kecil dia memiliki hobi membaca dan menulis. Gadis berkerudung ini memiliki motto “Man Jadda Wajada” dalam hidupnya, yang artinya siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Maka dari itu ia sangat bersungguh-sungguh dalam belajar untuk mengejar cita-citanya menjadi seorang dosen dan penulis. Saat ini dia masih menempuh kuliah Strata-1 di IAIN Kediri Prodi Pendidikan Agama Islam.
No comments