“Apa harapan Anda di masa depan?”
“Menjadi orang sukses.”
Pertanyaan klasik dengan jawaban yang menggelitik seringkali ditemui dalam skenario kehidupan yang asyik ini. Asyik, dikarenakan terkadang kita dengan mudahnya melihat dan menertawakan kelucuan yang tersaji di depan mata. Lucu, saat dengan lantangnya orang-orang menjawab ingin menjadi orang sukses, tapi masih enggan untuk bangkit dari tempat tidurnya.
Apa kabar dengan kesuksesan apabila kita terus memupuk rasa malas? Sukses itu tidak bisa diraih dengan berpangku tangan dan membiarkan semuanya berjalan apa adanya. Sukses itu bukan hanya perihal memiliki mimpi yang tinggi dengan minim aksi. Sukses itu tidak bisa diperoleh dengan instant. Sukses itu perlu yang namanya efforts.
Lalu, apa efforts yang harus dilakukan untuk bisa menjadi sukses? Salah satu usaha yang bisa dilakukan adalah dengan menerapkan sikap disiplin dalam menjalankan segala kegiatan. Disiplin adalah syarat wajib yang harus dimiliki oleh calon orang sukses. Disiplin adalah sebuah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk bisa taat dan mengendalikan diri agar tetap mematuhi aturan yang ada. Sikap ini akan membentuk kita menjadi pribadi yang lebih tertata.
Bukan hanya disiplin, konsistensi juga menjadi syarat wajib yang harus dimiliki oleh calon orang sukses. Konsisten yang dimaksud di sini adalah terus menerus menjalankan segala upaya untuk meraih apa yang diinginkan, apa yang dicita-citakan. Meskipun banyak kerikil yang menghadang, kita harus tetap meneruskan langkah dengan yakin.
Menerapkan sikap disiplin dan konsisten dalam kehidupan akan mengarahkan kita menjadi orang yang expert. Seorang ilmuwan, pemenang kompetisi atau siapapun itu yang ahli dalam suatu bidang tertentu tidak mengegenggam kesuksesan dengan hanya membalikkan telapak tangan. Mereka memperoleh kesuksesan dengan disiplin dan konsisten menjalankan segala daya dan upaya untuk menggapai impiannya. Mereka tidak mengeluhkan beratnya perjuangan akan tetapi mereka menikmati setiap perjuangan.
Dalam sebuah kisah yang diriwatkan oleh Abu Hurairah bahwa Fatimah mendatangi Nabi Muhammad saw meminta pembantu. Fatimah mengeluh atas pekerjaannya yang berat. Rasulullah SAW bersabda, “Aku tidak bisa memenuhi kebutuhanmu.” Lalu beliau bersabda, “Maukah kamu aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pembantu? Engkau membaca tasbih tiga puluh tiga kali, membaca tahmid tiga puluh tiga kali dan membaca takbir tiga puluh empat kali ketika Anda membaringkan tubuhmu.” (HR. Muslim)
Hadist di atas menganjurkan kita untuk melakukan dzikir (tasbih, tahmid dan takbir) secara teratur agar hidup kita terasa lebih mudah dalam melakukan aktifitas. Ini adalah salah satu bentuk kedisiplinan dan konsistensi yang disabdakan oleh Rasulullah SAW. Menerapkan sikap ini akan membawa kita dalam kebaikan dan kemudahan menjalani kehidupan.
Kedisiplinan dan konsistensi dapat dengan mudah diterapkan bila mana diri ini sadar akan impian atau goals kita. Jadi, penting untuk tahu dan sadar akan hal tersebut dikarenakan itulah yang akan menentukan langkah apa yang diambil ke depannya, kegiatan-kegiatan apa yang harus konsisten dan disiplin dilakukan guna mencapai impian tersebut.
Penulis mengajak pembaca untuk bersama-sama meraih kesuksesan dengan menentukan impian atau goals terlebih dahulu, kemudian menerapkan kedisiplinan dan konsistensi dalam menjalankan segala daya dan upaya guna meraih impian. Tidak ada kesuksesan tanpa diiringi dengan perjuangan. Semua itu butuh proses, tidak ada yang instan. Tinggal bagaimana kita selalu disiplin dan konsisten menjalani setiap perjuangan. Ini syarat wajibnya, tidak bisa ditawar lagi. Tetap semangat untuk berproses menjadi orang sukses. Salam … (EN)
*Miftahul Khair dan Annisa Kurniawati adalah Mahasiswa Pascasarjana IAIN Batusangkar (Email: mk6496396@gmail.com)
No comments